SAMPIT –Terbatasnya angkutan umum di kawasan pelosok menjadi sorotan, terlebih bagi pelajar. Perusahaan besar swasta (PBS) baik di bidang perkebunan, pertambangan dan kehutanan diminta menyediakan angkutan yang aman dan layak bagi karyawan perusahaan mereka dan keluarganya, terutama bagi yang masih pelajar.
Ketua Komisi II DPRD Kotim, Rudianur meminta agar PBS perkebunan kelapa sawit menyediakan angkutan yang layak pakai untuk para pelajar di sekitar lingkungan perusahaan. “Penggunaan truk bak terbuka untuk mengangkut karyawan dan pelajar, harus dihindari karena sangat riskan terjadi kecelakaan,”imbuhnya.
Rudi juga mendesak agar PBS yang mengabaikan ketersedian angkutan bagi keluarga karyawannya harus disanksi tegas. Apalagi yang mengangkut karyawan dengan bak terbuka, menurutnya itu sama saja tidak memperlakukan manusia sesuai dengan aturan dan ketentuan.
Diakuinya, beberapa perusahaan perkebunan di Kotim diketahui sudah menyiapkan bus sekolah. Langkah yang sama diharapkan juga dilakukan perusahaan-perusahaan besar lainnya di Kotim.
Sementara itu, selama ini ada tiga bus sekolah dioperasikan di Sampit dengan rute yang telah ditentukan. Melihat tingginya animo masyarakat terhadap fasilitas ini, Pemkab Kotim berencana menambah beberapa bus sekolah.
“Kalau itu bisa menekan angka lakalantas dari kalangan pelajar, maka saya rasa kami akan mendukung hal itu asalkan memang dioperasionalkan seseuai dengan petunjuknya,”tandas Rudianur.(ang/gus)