SAMPIT - Wakil Ketua DPRD Kotim, Parimus mendorong agar sarjana di Kotim tidak lagi berorientasi menjadi Aparatur Sipil negara (ASN).
Pasalnya, jika berharap di sektor itu maka dipastikan banyak sarjana akan menjadi pengangguran, hingga akhirnya akan menjadi saran tidak produktif.
“Jangan lagi berorientasi menjadi ASN, Sarjana harus mengubah pola pikir, tujuan sarjana semestinya diarahkan untuk berkarya sesuai dengan keahlian bukan hanya menjadi ASN saja,” kata Parimus, Selasa (28/3).
Saat ini, perluang sarjana untuk berkarya sangat besar. Dia meminta para sarjana program strata satu (S-1) ikut membangun desa-desa di Kotim.
"Sarjana harus bisa membantu pemerintah dalam membangun daerah, karena dengan diterapkannya undang-undang desa maka kebutuhan tenaga sarjana di pedesaan akan semakin banyak di masa mendatang," imbuhnya.
Parimus mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini lebih memfokuskan pembangunan daerah pedesaan.
Tujuannya, bagi kesejahteraan masyarakat yang tinggal di pedesaan.Program pemerintah daerah membangun desa tersebut diharapkan dapat menarik minat dan perhatian para sarjana untuk membangun daerah terutama di wilayah pedesaan.
Dengan dilibatkannya para sarjana tersebut diharapkan sumber daya manusia (SDM) di pedesaan bisa lebih baik, sehingga pembangunan di pedesaan semakin maju di masa mendatang.
Parimus mengatakan, para sarjana di Kotim harus merasa tertantang dengan program pemerintah ini. Sebab, seorang sarjana tidak harus tinggal di kota.
"Seorang sarjana harus bisa membangun desa dan daerah. Seorang sarjana tidak harus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)," tukasnya. (ang/fm)