SAMPIT – Ratusan pelajar pada jenjang pendidikan SMA sederajat berkumpul di kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga, Rabu (29/3) kemarin. Mereka datang untuk mengikuti seleksi menjadi anggota pasukan pengibar bendara pusaka Merah Putih, pada peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus 2017 nanti.
”Seleksi ini kami bagi menjadi dua tahap, tahap pertama untuk sekolah yang berada di luar kota dari tanggal 29-31 Maret. Kemudian 5-7 April untuk sekolah di dalam kota,” kata Ketua Panitia Pelatihan Paskibraka RW Sujarwo.
Menurutnya, sejak satu bulan yang lalui pihaknya telah mengirimkan surat undangan keseluruh sekolah tingkat SMA baik yang kecamatan yang berada di kota maupun di pelosok. Dengan harapan setiap sekolah bisa mengirimkan perwakilan untuk mengikuti seleksi paskibraka, satu sekolah minimal 4 orang gabungan dari putra-putri terbaik dari sekolah masing-masing.
”Pada hari ini yang kami undang dari luar kota ada sekitar 26 sekolah, diharapkan semuanya bisa hadir. Dan mudah-mudahan kami bisa mendapatkan yang terbaik untuk bisa mewakili Kotim bukan hanya ke tingkat provinsi, tapi sampai ke nasional,” tandasnya.
Kepala Seksi Infrastruktur dan Kewirausahaan Pemuda Anshari menambahkan, jumlah paskirbraka yang dicari tahun ini totalnya 75 orang, yang akan dibagi dua yakni 71 orang untuk paskibraka kabupaten dan 4 orang akan dikirimkan untuk mewakili ke provinsi sekaligus mengikuti seleksi menjadi perwakilan paskibraka ke tingkat nasional. Sementara tim panitia seleksi yakni dari Polres Kotim, Kodim 1015/Sampit, Antang 631Sampit, Kompi Brimob, Inspektorat, Dispora, dan dibantu Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kotim.
”Masing-masing tahapan berlangsung selama 3 hari. Pada hari pertama dilakukan seleksi dengan cara mengukur tinggi badan, berat badan, dan tes parade untuk melihat postur tubuh. Untuk peserta putri standar tinggi badan minimal 165 sentimeter dengan berat badan 55 kilogram. Sedangkan untuk putra tinggi badan minimal 170 sentimeter dengan berat badan 60 kilogram,”pungkasnya.
Kemudian tambah Anshari, di hari kedua dilakukan tes kesehatan dan mengecek riwayat penyakit. Apabila peserta diketahui pernah mengalami penyakit seperti, asma, anemia akut, dan semacamnya maka kemungkinan besar akan gugur dalam seleksi tersebut.
”Pada hari ketiga dilanjutkan tes kesamaptaan yang berlokasi di lapangan sepak bola Kompi Antang,”tandasnya. (vit/gus)