PANGKALAN BUN - PT Astra Agro Lestari Area Borneo 1 yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalteng kembali mendatangkan sapi dari Australia. Sebanyak 2.700 ekor sapi yang diangkut menggunakan Kapal Sahiwal Express dengan tiba di Pelabuhan Tanjung Kalap Desa Bumi Harjo Kecamatan Kumai, Selasa (28/3) pekan lalu.
Direktur Area Borneo 1 PT Astra Agro Lestari Ir Yustinus Felix melalui Community Development Officer (CDO) Setyo mengatakan, sapi didatangkan sebagai bentuk komitmen PT Astra Agro Lestari Area B1 untuk mendukung program integrasi sawit sapi yang telah dicanangkan pemerintah. Di samping itu juga untuk mendukung suplai kebutuhan daging sapi di dalam negeri.
"Sapi yang didatangkan ini untuk mendukung program integrasi sawit sapi. Kedatangan sapi ini ketiga kalinya. Tahun sebelumnya kita juga mendatangkan sapi yang sama," ujar Setyo, Minggu (2/4).
Sapi yang didatangkan itu jenis brahma. Ada indukan dan pejantan. Sapi tersebut disebar di anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Area B1, meliputi PT GSIP, PT GSDI, dan PT AMR.
Jumlah populasi sapi di PT Astra Agro Lestari Area B1 saat ini mencapai 5.000 ekor.
"Harapan kita ke depan mudah mudahan indukan yg telah didatangkan pertengahan tahun 2016 lalu dapat lebih produktif lagi. Sehingga pertumbuhan sapi yang kita kembangkan itu bisa berjalan dengan baik dan upaya kita mendukung program integrasi sawit sapi pemerintah bisa berjalan sesuai harapan," papar Setyo.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakkeswan) Kabupaten Kobar Ir Rosihan Pribadi Msi menyambut baik program fattening PT Astra Agro Lestari Area B1 yang kembali mendatangkan sapi ke wilayah Kobar dalam mendukung program integrasi sawit sapi pemerintah.
Menurutnya, untuk membangun pengembangan peternakan di Kobar harus mendapat dukungan dari pihak swasta.
"Sejauh ini pantauan kita pengembangbiakan populasi sapi yang dilakukan pihak perusahaan berjalan dengan baik. Khususnya yang dilakukan PT Astra Agro Lestari Area B1 ini. Jumlah populasinya mulai meningkat. Dari segi pakan dan ruang pengembalaan serta kesehatan ternak sapinya tidak ada kendala," papar Rosihan. (el/yit)