PANGKALAN BUN - Guna menghindari pemadaman listrik, tiga sekolah di Kecamatan Arut Selatan (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menggunakan mesin genset selama ujian nasional berbasis komputer (UNBK) berlangsung.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pangkalan Bun Rusnah menyampaikan, mesin genset ini untuk menghindari padamnya listrik PLN. Jika listrik tiba-tiba padam, bisa mengganggu jalannya ujian.
"Kalau dengan genset ini bisa terus berlangsung tanpa ada kendala," ujar Rusnah, Senin (3/4).
Mesin genset dihidupkan mulai Senin (3/4) hingga Kamis (6/3) dari pagi hari hingga ujian selesai sore.
Ada empat mata pelajaran yang diujikan khusus UNBK tingkat SMK.
Selain itu, hanya 3 SMK saja yang bisa mengikuti UNBK, yakni SMK Negeri 1 Pangkalan Bun dan SMK Muhammadiyah menggelar di sekolahnya masing-masing. Sedangkan SMK Negeri 2 Pangkalan Bun menumpang di lab komputer SMA Negeri 1 Pangkalan Bun. Untuk ketiga sekolah yang menggelar UNBK tersebut semuanya sama menggunakan genset, walaupun listrik normalnya tidak padam.
"Satu hari mereka ini ada tiga sesi, SMK N 2 Pangkalan Bun yang mengikuti UNBK ada 218 peserta," ungkapnya.
"Kalau ada kendala PLN yang bertanggungjawab, kita tidak mengurus lagi, makanya genset ini diupayakan jangan sampai mati," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kobar Aida Lailawati mengatakan, kekhawatiran pihaknya terhadap pelaksaan UNBK terbayarkan setelah PLN bersedia meminjamkan tiga unit mesin genset kepada tiga sekolah yang menggelar UNBK.
"Alhamdulillah berjalan lancar, kita sudah bekerjasama dan pihak PLN mendukung agar selama ujian nasional tidak terjadi pemadaman listrik," kata Aida.
Peserta Ujian Nasional tahun 2017 ini diikuti 2.939 peserta didik, terdiri daei SMK 1284 dan SMA/MA 1655. Sedangkan untuk tingkat SMK, peserta ujian nasional kertas pensil (UNKP) sebanyak 668 peserta didik dan UNBK sabanyak 616 peserta didik.
"Khusus UNKP, untuk dapat lebih teliti setiap usai UN, pengawas jangan sampai salah memilah antara soal dan jawaban, seperti lembar jawaban masuk ke lembar soal, karena akan berakibat fatal," pungkasnya. (jok/yit)