SAMPIT - Ketua Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim), Jhon Krisli belum menyatakan secara resmi sikap politiknya untuk mencalonkan diri menjadi Walikota Palangka Raya.
Meskipun saat ini banyak pihak yang sudah menginginkan Jhon Krisli memimpin Kota Palangka Raya. Namun, dia berjanji pada kesempatan yang tepat akan menjelaskan secara terbuka.
"Adanya dukungan masyarakat meminta saya untuk maju dan nama saya masuk dalam bursa pemilihan Walikota Palangka Raya, saya mengucapkan terima kasih, namun apakah saya nanti maju atau tidak belum bisa ditegaskan sekarang," kata Jhon Krisli, Selasa (4/4).
Menurut Jhon, adanya dukungan untuk dirinya maju menjadi dalam pencalonan pemilihan Walikota Palangka Raya itu adalah wajar.
Sebab, pentolan PDI Perjuangan Kotim ini dibesarkan di Palangka Raya. Dari jenjang pendidikan SD, SMP dan perguruan tinggi, ia selesaikan di Palangka Raya. Hanya pendidikan SMA, Jhon di Sampit. “Iya wajar saja, karena di sana (Palangka Raya) banyak keluarga kami, dan kami sangat menghargai dukungan kepada saya,” kata Jhon ditemui seusai memimpin Paripurna DPRD Kotim, kemarin.
Menurut Jhon, dirinya melihat perkembangan politik saat ini. Apakah ia maju atau tidak di Palangka Raya nantinya, karena menurutnya perkembangan politik sangat dinamis.
Di sisi lain, Pilkada di Palangka Raya masih lama yakni 2018 mendatang. “Intinya saya belum bisa mengambil sikap politik, prinsipnya saya menghargai aspirasi masyarakat kota Palangka Raya. Mengenai sikap saya, disaatnya nanti akan saya sampaikan kepada kawan-kawan media karena masih setahun lagi,” imbuhnya.
Pria kelahiran Palangka Raya ini sudah tiga periode menjadi anggota DPRD Kotim dan menjabat sebagai Ketua DPRD. Kepiawaiannya dalam dunia politik juga tidak diragukan lagi. Suami dari Marni anggota DPRD Kalteng tersebut tidak hanya digadang menjadi Wali Kota Palangka Raya saja, namun dirinya bisa jadi figur pengganti Supian Hadi, nantinya besar kemungkinan adanya peralihan kepemimpinan jatuh kepada pria 37 tahun ini.
Tahun 2018 nanti, ada 11 Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pilkada serentak. Salah satunya pemilihan Walikota Palangka Raya, sejumlah nama-nama mulai mencuat dari kalangan birokrat, pengusaha hingga politikus. (ang/fm)