SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, mengharapkan agar sekolah-sekolah menengah tingkat atas berstatus swasta, mendapat perhatian yang memadai dari pemerintah provinsi (Pemprov) Kalteng. Terutama mengenai masalah pengadaan sarana dan fasilitas penunjang pendidikan.
Hal ini disampaikan wakil Bupati Kotim M Taufiq Mukri, mengingat di Kotim saat ini, masih cukup banyak SMA dan SMK swasta yang masih belum memiliki sarana serta fasilitas yang memadai, seperti perangkat komputer.
Padahal lanjutnya, saat ini kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) RI menyatakan bahwa seluruh sekolah diharapkan bisa mengaplikasikan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK.
”Jadi harapan kita sekolah swasta ini pun dapat menjadi perhatian pemerintah daerah. Dan pemerintah pusat serta provinsi kiranya bisa memberikan bantuan atau pun menunjang sekolah-sekolah swasta yang kurang mampu, dengan menyediakan fasilitas komputer di sekolah,”paparnya baru-baru ini.
Pada pelaksanaan UN di Kotim sendiri, ada 7 SMK dari total 24 SMK se-Kotim yang melaksanakan UNBK. Sementara dari SMA ada 7 SMA dari total 21 SMA yang menggelar UNBK. Total keseluruhan SMA/SMK yang mengikuti UNBK di Kotim adalah 14 sekolah, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya ada 7 sekolah.
Taufiq berharap, pelaksanaan ujian mau pun pendidikan di Kotim ke depan bisa menggunakan komputer dan teknologi secara keseluruhan. Hanya saja kemungkinan, untuk daerah desa dan pelosok akan sedikit sulit diaplikasikan karena terbatasnya ketersediaan daya listrik dan jaringan internet.
”Karena itu kita harap program Indonesia maju dan hebat ini bisa menerobos hingga ke Kalimantan. Sebab presiden kita juga telah mengatakan bahwa pendidikan dan kesehatan hingga ke pelosok daerah harus bisa dijangkau semua,” pungkasnya. (sei/gus)