SAMPIT- Untuk kesekian kalinya, anggota Komisi IV DPRD Kotim Muhammad Shaleh kembali mengkiritisi kelayakan Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Sampit dan sekitarnya. Menurutnya, masih ada sejumlah areal yang gelap tanpa PJU, sehingga rawan terjadi tindakan kriminal .
Shaleh mencontohkan seperti di kawasan stadion 29 Nopember Sampit, hingga kepada fasilitas publik yang sudah dibangun, masih ada PJUnya yang tidak berfungsi maksimal sesuai harapan.
”Saya coba jalan-jalan malam melihat Kota Sampit ini dan masih belum terlihat kota yang terang benderang. PJU tidak berfungsi maksimal, dan semetisnya kota itu harus terang,”ungkapnya.
Menurut Shaleh, akan percuma saja pemerintah gencar membangun ikon kota, bundaran dan kawasan publik lainnya jika tidak disertai dengan maksimalnya lampu penerangan untuk umum.
Shaleh juga mengatakan, belakangan masyarakat mengeluhkan banyaknya PJU yang tidak berfungsi dengan baik, bahkan padam total karena rusak. Menurutnya kerusakan PJU tidak hanya di jalan raya saja, namun juga terjadi di beberapa di fasilitas umum lainnya seperti tempat wisata.
Dipaparkannya, apabila disinergikan dengan pengembangan wisata, tentu penerangan di kawasan wisata harus masuk dalam program prioritas. Dan lanjutnya, dinas terkait dalam hal ini sebaiknya tidak hanya terpaku pada program prioritas saja, melainkan PJU juga harus diperhatikan.
Politikus PAN ini menambahkan, fasilitas PJU di Kotim ini sudah sangat berumur dan lapuk, yakni antara 15 sampai 20 tahun hingga sekarang. Menurutnya selama ini hanya pemeliharaan ganti bola lampu dan ganti tiang kabel saja, jadi apa bila ditabrak truk atau terkena pohon tumbang, sudah keropos dan pastinya rusak.
”Harusnya PJU yang ada sekarang wajib bagi pemerintah untuk merehab total, terutama jaringan kabelnya,” tandas Shaleh. (ang/gus)