SAMPIT-Anggota Komisi I DPRD Kotim, Agus Seruyantara mengingatkan instansi terkait untuk mengantisipasi sejak dini dampak negatif yang mungkin muncul setelah seluruh lokalisasi ditutup nantinya. Dampak negatif itu seperti munculnmya prostitusi jalanan.
"Harus dilakukan antisipasi terhadap penutupan lokalisasi itu. Jangan sampai setelah lokalisasi ditutup, mereka dibiarkan membuka lokasi di tempat lain. Pemerintah harus tegas untuk bertindak," ungkapnya.
Politikus muda PDIP ini juga sangat mendukung penutupan lokalisasi. Namun lanjutnya, langkah itu harus direncanakan secara matang agar tidak malah menimbulkan permasalahan baru yang lebih besar dan jadi
kekhawatiran masyarakat, yakni prostitusi liar akan marak setelah lokalisasi ditutup.
Bahkan dikhawatirkan sulit dikendalikan karena pekerja seks komersial beroperasi secara diam-diam di kawasan kota. Kemungkinan lain, akan bermunculan tempat-tempat prostitusi terselubung yang meresahkan masyarakat.
Untuk mencegah itu terjadi, menurut Agus pengawasan harus ditingkatkan agar peluang tumbuh suburnya prostitusi liar makin kecil, dan hal harus dilakukan secara konsisten.
Selain itu menurut Agus, Dinas Sosial dan instansi terkait harus memastikan pekerja seks komersial yang memilih pulang, benar-benar meninggalkan Kotim. Namun bagi pekerja seks komersial yang memilih bertahan harus dibina agar mereka bisa memulai kehidupan baru yang lebih baik sehingga tidak kembali melakoni pekerjaan tersebut.
"Program pelatihan kerja untuk eks pekerja seks komersial harus dijalankan. Jadi ketika mereka keluar dari lokalisasi, mereka ada bekal dan siap berbaur dengan masyarakat," tandasnya. (ang/gus)