PANGKALAN BUN - Pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sempat tegang dan tercengang melihat aksi bupati terpilih Kabupaten Kobar 2017 Hj Nurhidayah, saat meniti jalan setapak kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Baru, Translik, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Minggu (16/4) pagi.
Bupati terpilih perempuan pertama di Kobar ini terlihat sangat berani ketika berjalan di tengah kolam limbah tersebut, yang berasal dari saluran sampah TPA Baru.
Beberapa pegawai DLH Kobar pun sempat menegur, karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, mengingat jembatan beton tempat pijakan kaki di tengah kolam itu lebarnya hanya sekitar 15 sentimeter. Namun demikian, Nurhidayah tetap berjalan terus menyeberangi kolam tersebut.
Setelah sukses menyeberangi kolam limbah itu, dirinya mengatakan, bahwa TPA baru itu sudah terkoneksi semuanya dan konsep master plan. Selain itu sudah jelas hingga IPAL akhir agar tidak berbahaya bagi manusia mau pun makhluk hidup lainnya.
"Jadi ini sebagai suatu konsep ke depan, dan sudah berbincang dengan Wakil Bupati terpilih, mungkin kita harus buat regulasi limbah," imbuhnya, kepada Radar Pangkalan Bun.
Menurut Nurhidayah, di Kabupaten Kobar sangat banyak perusahaan yang orientasi akhirnya adalah menghasilkan limbah. Tentunya limbah tersebut harus bisa dimanfaatkan, jangan hanya dibuang sembarangan dan berdampak negatif kepada alam.
"TPA baru ini bisa menjadi percontohan pengelolaan air limbah bagi perusahaan, karena kita belum tahu persis bagaimana pengelolaan limbah-limbah perusahaan," tukasnya.
Ditambahkan, ke depan pihaknya akan mencoba menerapkan IPAL TPA Baru tersebut kepada seluruh perusahaan-perusahaan agar menjadi percontohan. Sehingga ke depan tidak ada pelanggaran dan membahayakan warga serta mahluk hidup, akibat limbah di sekitar perusahaan.
"Kita anggap limbah ini berbahaya, tapi setelah kita kelola, bisa menjadi bermanfaat baik untuk manusia, hewan dan tumbuhan," tandas Nurhidayah. (jok/gus)