PANGKALAN BUN -Bupati Kobar terpilih Hj Nurhidayah mempunyai rencana pelestarian lingkungan skala besar ke depannya, yakni menerapkan konsep agrowisata tanaman dan buah-buahan khas Kalimantan di Kobar.
Menurutnya konsep tersebut terbesit secara sepontan saat menyampaikan sambutan kepada kader konservasi Peringatan Hari Bumi, dan saat penanaman di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lama, Translik Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Minggu (16/4).
"Terbesit dalam pikiran ibu, kenapa tidak kita manfaatkan untuk melestarikan tanaman lokal kita seperti ulin, meranti dan lanan," ungkapnya kepada Radar Pangkalan Bun, kemarin.
Dijelaskannya, untuk memanfaatkan lahan yang tersedia di eks tempat pembuangan akhir (TPA) Lama, yang berdasarkan info dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), ada 3,5 hektare lahan yang tersedia untuk penanaman itu.
"Insya Allah program pemerintah ini akan bersinergi dengan stakeholder yang ada, melakukan kegiatan penanaman, namun bukan hanya pohon biasa, tetapi pohon asli endemik Kalimantan," Nurhidayah.
Selain itu lanjutnya, tidak hanya pohon endemik lokal, pelestarian juga dilakukan terhadap tanaman buah-buahan lokal yang perlu dilestarikan. Sebab, beberapa tahun belakangan ini sudah jarang ditemui pedagang yang menjual buah lokal dan jika tidak dilestarikan, generasi berikutnya hanya akan sekedar mendengar cerita saja.
"Buah-buahan lokal seperti idur, mentawa dan linang, akan kita lestarikan. Selain hutan kota juga nantinya menjadi agrowisata dan menjadi objek pendidikan alam," imbuh Nurhidayah.
Sementara itu, Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan, Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (DLH) Kobar Fitriyana menambahkan, kegiatan penanaman pohon kemarin melibatkan anak sekolah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Keder Konservasi Indonesia, Kabupaten Kobar. Mereka menanam 500 pohon endemik di TPA Lama. Dan selain itu pihaknya juga mendukung wacana bupati terpilih untuk menanam serta melestarikan buah-buahan asli lokal.
"Seiring dengan Peraturan Lingkungan Hidup dan budaya masyarakat hukum adat, Pangkalan Bun diupayakan tanaman khas lokal seperti ulin, meranti dan termasuk buah lokal seperti idur, taruntungan dan lain sebagainya," pungkas Fitriyana. (jok/gus)