PANGKALAN BUN- Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindag, Kop dan UKM) Kabupaten Kobar, mulai memantau dan mengawasi harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasaran. Biasanya, menjelang bulan ramadan harga sembako mengalami kenaikan.
Kepala Disperindag, Kop dan UKM Kobar Jahotler Lumban Gaol mengatakan, pemantauan harga kebutuhan pokok ini akan dilakukan secara rutin, dan dari pantuan terakhir pihaknya, harga sembako masih terbilang normal.
”Tidak lama lagi bakal masuk bulan suci ramadan. Namun hal yang diantisipasi yakni mengenai meningkatnya harga sembako menjelang ramadan, karena cenderung biasanya naik, jadi akan kita pantau terus harga bahan pokok apa saja yang naik,” ujarnya.
Dilanjutkan Jahotler, setelah mengetahui kebutuhan naik, pihaknya akan berupaya untuk bekerja sama dengan para penyuplai sembako. Salah satunya meminta agar pasokan kepada pedagang ditambah, supaya apabila harga kebutuhan pokok naik, nilainya tidak terlalu tinggi. Salah satunya untuk pasokan kebutuhan beras, yang akan bekerja sama dengan bulog Sub Drive Pangkalan Bun. Agar ketika harga beras mulai naik, bisa menerapkan harga premium di pasaran.
Dicontohkannya, sembako yang rawan harganya naik menjelang puasa antara lain minyak goreng, gula, susu, mentega, beras dan kacang-kacangan. Menurut Jahotler, kalau pasokan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi terus, maka kenaikan harga tidak akan terlalu signifikan.
"Saya harap pedagang juga tidak mengambil keuntungan yang besar dengan adanya momen jelang bulan suci ramadan," cetusnya.
Jahotler juga mengharapkan, agar masyarakat Kobar tidak banyak mengeluh terkait kenaikan harga yang selalu terjadi menjelang bulan suci ramadan. (rin/gus)