KUALA KURUN – Berdasarkan studi banding anggota DPRD Gumas ke Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, ada sejumlah informasi yang didapat, dan bermanfaat jika benar-benar diterapkan di Gumas. Sektor tersebut antar lain pertanian, peternakan, pariwisata, perpajakan, pendidikan dan lainnya.
”Sektor pertanian, Kabupaten Klaten merupakan salah satu daerah yang sudah maju walau jumlah petani juga terbatas. Generasi muda di sana kurang berminat pada pertanian, namun mereka sudah banyak menggunakan peralatan mesin, jadi hasil panennya pun tetap banyak,” papar anggota DPRD Kabupaten Gumas Herbert Y Asin, saat dihubungi Radar Sampit, Minggu (30/4).
Di sektor perternakan, lanjut dia, masyarakat di Kabupaten Klaten juga banyak yang berhasil beternak sapi, baik itu sapi perah maupun sapi potong. Untuk pakan, mereka malah banyak mendatangkan bahan pakan yakni bungkil sawit dari Kalimantan.
”Dengan bahan pakan yang berasal dari kalimantan, tentunya dapat dimanfaatkan oleh para peternak di Kabupaten Gumas mengingat di daerah ini banyak terdapat perkebunan kelapa sawit,” ungkapnya.
Kemudian untuk sektor pariwisata, ujar Politisi Partai Golkar ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mengundang pihak ketiga. Mereka hanya menyediakan infrastruktur awal, selanjutnya diserahkan kepada pihak ketiga untuk mengelolanya.
”Di sana (Klaten, Red), mereka juga gencar melakukan promosi, di samping terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meminta bantuan,” tutur Herbert.
Dalam studi banding ini, turut serta Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Gumas Ristawati T Alang, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Gumas diantaranya Riantoe, Untung J Bangas dan lainnya. Para legislator ini juga didampingi oleh beberapa perwakilan dari Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait.
”Kita harapkan, dengan keikutsertaan SOPD terkait dalam studi banding ini, mampu mendorong mereka untuk bekerja lebih baik lagi, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (arm/gus)