PANGKALAN BUN- Perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Pangkalan Bun, pada bulan April 2017 lalu mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnnya. Namun demikian, Badan Pusar Statistik (BPS) setempat mencatat, laju inflasi di bulan April tersebut mengalami penurunan dari inflasi bulan Maret.
Dari data BPS, bulan April ini, Kabupaten Kobar mengalami inflasi sebesar 0,14 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 173,82, dari Maret menjadi 174,06 pada April kemarin.
Kepala BPS Kobar, Oo Suharto menjelaskan di bulan April terjadi inflasi sebesar 0,14 persen. Dan untuk laju inflasi tahun kalender sama dengan inflasi bulan April 2017 sebesar 1,51 persen, sedangkan laju inflasi year on year (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 2,56 persen.
”Infasi bulan Maret sebesar 0,43 persen, bila dibanding dengan April yang hanya 0,14 persen maka bisa dibilang inflasinya turun. Tapi sebenarnya indeks harga masih naik dibandingkan sebelumnya, dan kenaikan itu jelas lebih kecil dibndingkan bulan Maret,”terangnya, Kamis (4/5) siang.
Dipaparkannya, pemicu terjadinya inflasi yakni akibat kenaikan sejumlah komoditas diantaranya pasir sebesar 26,67 persen, tomat sayur 25,00 persen, bayam 20,00 persen, daging ayam ras 5,20 persen, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,56 persen.
Selain itu Oo juga mengatakan, penghambat inflasi terjadi akibat penurunan harga cabai rawit sebesar -12,50 persen, ikan tongkol -8,49 persen, bawang merah -2,44 persen, telur ayam ras -1,72 persen, emas perhiasan 0,74 persen.
”Bisa dibilang inflasi Kobar lebih tinggi daripada di Kotim (Sampit) yang hanya sebesar 0,12 persen dan dan lebih rendah dibandingkan Palangka Raya yang mencapai 0,21 persen. Tapi dengan inflasi nasional, Kobar lebih tinggi, karena inflasi nasional bulan ini hanya 0,9 persen,”pungkasnya. (sla/gus)