SAMPIT - Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Hero Harapano mendukung Pemerintah Kabupaten Kotim menutup seluruh kompleks pelacuran.
Tidak hanya dari dukungan moril, tetapi juga siap mendukung dari sisi kebijakan anggaran di tahun berikutnya. Bahkan menurutnya penutupan lokalisasi mesti dipercepat dari batas akhir pemerintah pusat.
"Kita harus dukung, bahkan kami menilai penutupan lokalisasi di Kotim, harus jadi contoh bagi kabupaten lainnya," ujar Hero, Jumat (19/5).
Politikus Partai Demokrat ini mengungkapkan, penutupan lokalisasi tidak perlu harus menunggu hingga 2019, sebab hal itu akan semakin memperkeruh suasana. Apalagi jika pemerintah tidak mulai sekarang harus intens mensosialisasikan rencana tersebut.
Diakuinya, keberadaan lokalisasi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi merupakan sumber permasalahan, karena dari situlah penyakit masyarakat bermula, baik itu penyakit kelamin menular maupun tindak kejahatan.
Di satu sisi, pemerintah juga lebih mudah memantau permasalahan sosial di kompleks pelacuran. Namun, kata dia dengan ditutupnya lokalisasi diharapkan semua sumber penyakit masyarakat tersebut bisa diberantas.
"Saya maunya tahun ini seluruh lokalisasi sudah ditutup semua, saya juga yakin pemerintah bisa melakukan hal itu, sebab lokalisasi di wilayah Kotim tidak banyak, hanya beberapa titik saja," katanya.
Sebelumnya, pihaknya sedang sesuai surat edaran Menteri Sosial penutupan lokalisasi ditargetkan paling lambat 2019.
"Kita menargetkan di tahun ini semestinya seluruh lokalisasi sudah tutup semuanya, kita harus lebih dulu dari target pusat,” tegasnya. (ang/fm)