PANGKALAN BUN - Guna menstabilkan harga daging di pasaran, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mendapatkan 2 ton jatah daging beku dari Badan Logistik pusat. Daging tersebut baru dikirim untuk tahap pertama, sebanyak 1 ton di kantor Bulog Sub Divre Pangkalan Bun, Rabu (7/6) kemarin.
Bagian Marketing Kantor Bulog Sub Divre Pangkalan Bun Ferdinand menyampaikan, daging beku sebanyak 1 ton tersebut terdiri dari 750 kilogram (kg) daging Sapi dan 250 kg daging kerbau asal Australia. Tibanya daging tersebu tidak melalui pelabuhan Kumai, melainkan dikirim melewati Palangka Raya.
"Daging beku ini akan dijual dalam kegiatan operasi pasar di bulan Ramadan, untuk menstabilkan harga daging yang cenderung naik menjelang lebaran," ujarnya, Rabu (7/6) saat ditemui dikantornya.
Ferdinand menjelaskan, pada pengiriman tahan kedua nanti, yakni saat mendekati hari Raya Lebaran Idul Fitri yang banyaknya 1 ton daging beku sapi dan kerbau. Daging tersebut juga akan dipasarkan di sejumlah lokasi di Kabupaten Kobar untuk menekan harga daging, agar tidak naik.
"Jadi jumlahnya ada dua ton selama bulan Ramadan ini, dan sekarang ini baru datang satu ton. Satu orang nantinya akan dibatasi bisa membeli 1 kilogram saja,” cetusnya.
Ferdinand menambahkan, untuk harga daging beku tersebut sangat murah dijual dari harga yang telah ditetapkan Asosiasi Pedagang Daging, yakni Rp 125 ribu perkilogram dipasaran. Harga daging sapi beku tersebut rencananya akan dijual dengan harga Rp 80 ribu perkilogram, sedangkan harga daging kerbau dengan harga Rp 70 ribu per kilogram.
"Nanti kita koordinasikan dengan Dinas Perternakan Kobar, agar tidak ada gesekan dengan pedagang lokal saat menggelar pasar murah. Bsok (hari ini) sudah kita salurkan,” tegasnya.
Sementara itu menjawab keraguan masyarakat atas status daging impor tersebut, Kepala Seksi (Kasie) Pelayanan Publik, Bulog Subdivre Pangkalan Bun, Habib Mutaki menjelaskan daging sapi dan kerbau beku telah dijamin kehalalannya oleh pemerintah. Apalagi tambahnya, daging beku juga sudah dijualdi Indonesia sejak tahun lalu.
”Dijamin halal. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan status daging beku tersebut. Karena pemerintah kita telah memastikannya sebelum mengajukan permintaan impor dua jenis daging tersebut,”terangnya, Rabu (7/6) pagi.
Ia menjelaskan, kuota daging beku untuk Kobar yang tiba hari ini (kemarin) menurutnya bisa saja ditambah.
”Sementara ini satu ton dulu, nanti bisa hanya daging sapinya atau bahkan daging kerbaunya saja yang ditambah, tergantung permintaan masyarakat nanti,”tambah Mutaki.
Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa yang diperbolehkan membeli daging beku dengan harga Rp 80 ribu perkilogram untuk daging sapi dan Rp 70 ribu perkilogram untuk daging kerbau, hanya pihak rumah tangga dan tidak untuk diperdagangkan lagi.
”Daging ini hanya untuk konsumsi rumah tangga, tidak untuk mensuplai para tengkulak untuk dijual lagi,”tandasnya. (jok/gus)