SAMPIT- Anggota DPRD Kotim Ida Laila mengutarakan, boomingnya produksi perkebunan kelapa sawit, terutama milik petani lokal perlu mendapatkan bantuan jaringan pemasaran dari pemerintah. Menurutnya, tidak salah jika Pemkab bisa menarik investor luar untuk bisa membangun industr hilir pengolahan minyak hasil dari kelapa sawit itu.
”Sekarang masyarakat lagi berubah trennya untuk berkebun ke kelapa sawit,. Hal ini mesti dipikirkan bagaimana pemasarannya ke depan. Apakah ada jaminan setiap Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kotim ini bisa menampung,” ujarnya.
Pemerintah setempat lanjut Ida, harus memikirkan hal ini dengan menggandeng investor untuk bisa berinvestasi dalam industri hilir, yakni pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit di Kotim.
Industri hilir itu nanti diharapkan mampu menghasilkan produk yang berasal dari kelapa sawit, misalkan, minyak goreng, alat kosmetik dan lain sebagainya. Dari hal itu juga akan berimbas kepada serapan tenaga kerja lokal.
”Tapi investasi itu perlu biaya besar, dan bukan hal yang mudah meyakinkan investor agar bisa menanam kan modalnya di sektor tersebut, “tambah Ida Laila.
Dirinya juga mengatakan, dengan membangun pabrik kelapa sawit, maka akan menyelamatkan petani lokal dan sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah. Pabrik PKS itu nantinya dapat membantu petani lokal untuk menjual hasil panen kebun sawit secara mudah, tidak seperti terjadi sekarang.
Ida juga meminta pemerintah daerah tidak takut gagal, untuk mewujudkan hal ini, dan jika belum mampu mandiri, maka Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola pabrik sawit itu nanti, bisa bekerja sama dengan pihak ketiga.
Dikatakannya pula, perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit juga tidak perlu takut tersaingi dengan pabrik kelapa sawit yang akan dibangun pemerintah daerah karena targetnya adalah sawit milik petani rakyat sehingga tidak mengganggu perusahaan swasta.
Dipaparkan Ida, perkebunan kelapa sawit di Kotim selama ini belum memberi kontribusi yang signifikan terhadap daerah, mengingat kontribusinya justru lebih banyak masuk ke pemerintah pusat. Data sementara saat ini ada 1.800 petani kelapa sawit rakyat dengan total luas kebun mencapai 22.000 hektare di Kotim ini. Jumlah riil di lapangan dipastikan lebih besar, karena petani sawit rakyat yang terdata baru sekitar 60 persen. (ang/gus)