SAMPIT-Pemerintah Kabupaten Kotim diminta bisa mengantisipasi dan mencegah peningkatan angka pengangguran di Kotim, terutama pascaarus mudik dan balik lebaran nanti. Hal itu diutarakan oleh anggota DPRD Kotim Syahbana, melihat dari kebiasaan bahwa saat arus balik lebaran, banyak warga luar daerah yang masuk ke Kotim untuk mencari kerja.
Dirinya menilai, dampak banyaknya pencari kerja yang bakal datang ke Kotim setiap tahunnya, tidak hanya membuat jumlah penduduk Kotim naik signifikan, tetapi juga membawa dampak sosial. Menurutnya peningkatan pengangguran dan angka kemiskinan menjadi konsekuensi yang harus diterima.
”Pemerintah mesti mengantisipasi pasca lebaran ini, karena akan banyak pertambahan penduduk di Kotim. Pecari kerja dari luar daerah biasanya datang ke Kotim, karena mengikuti jejak sanak familinya,” ujar Syahbana.
Dikatakannya pula, tingginya angka pengangguran, selalu berbanding lurus dengan peningkatan tindak kriminal yang terjadi. Dan lanjut Syahbana, fenomena itu bukan hal baru dalam teori sosial di masyarakat. Namun menurutnya juga, terkait kedatangan warga pendatang yang menjadikan Kotim tujuan pencari kerja, pemerintah setempat juga tidak bisa melarang.
"Ini bisa jadi masalah kalau pengawasan dan pembinaan dari pemerintah daerah tidak berjalan dengan baik. Perlu perhatian serius agar kondisinya tidak menjadi masalah besar, di kemudian hari," imbuhnya.
Syahbana mengakui, selama ini berbagai upaya terus dilakukan pemerintah daerah, khususnya dalam menyiapkan sumber daya manusia sehingga pencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan kerja sendiri dan bagi orang lain.
"Pertambahan penduduk kita bukan hanya karena kelahiran, tetapi karena pencari kerja, dan ini rawan memicu peningkatan kemiskinan. Kita tidak bisa menolak. Pertumbuhan ekonomi kita memang bagus, tapi pendapatan per kapita yang harus menjadi perhatian,"pungkasnya. (ang/gus)