PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia mengakui keberadaan dokter di Palangka Raya masih kurang. Dia berjanji akan melakukan pembenahan terkait fasilitas dan prasarana kesehatan di Palangka Raya. Termasuk meminta dokter spesialis di Kalampangan.
”Untuk rumah sakit saja kurang, itu belum ditambah provinsi dan untuk Palangka Raya kurang sekitar 15 dokter,” katanya saat mendampingi Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Syarif Hidayatullah JKT, Arif Sumanti saat menggelar seleksi calon mahasiwa, Selasa (13/6).
Riban menuturkan, harusnya dokter spesialis minimal dua orang. Kendalanya selama ini, dokter spesialis yang ada selalu pindak ke provinsi. Padahal, pemkot sudah punya rumah sakit di kota.
”Maka itu kami terus berusaha meningkatkan Rumah Sakit Kota Palangka Raya tersebut. Salah satu upaya untuk mempertahankannya, karena kata dokter kalau hanya di puskesmas tidak memenuhi ilmu mereka miliki, padahal di Puskesmas dokter spesialis harus ada,” tegas Riban.
Untuk menutupi hal itu, dirinya bersama Ketua DPDR Kota belum lama ini sudah bertandang Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka membuka beasiswa kedokteran dan program studi lain, tetapi belum diketahui berapa kuotanya.
”Kita ingin sebenarnya. Namun khusus untuk fakultas kedokteran biaya paling rinci sebesar Rp 500 juta satu siswa sampai selesai. Bila dihitung, apabila mengirimkan lima orang, maka sebesar Rp 2,5 miliar. Dengan jalan itu, diharapkan bisa memenuhi kuota dokter tersebut,” tutur Riban.
Riban mengharapkan dengan dukungan semua pihak, kekurangan dokter di Palangka Raya bisa terpenuhi. ”Jadi, pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat dan kualitas hidup warga semakin baik. Semoga ada jalannya untuk melakukan pembenahan tersebut,” pungkasnya. (daq/vin)