SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 04 Oktober 2017 15:23
KASIHAN!!! Hidup Menumpang, Tak Punya Biaya Berobat

Ahmad Habibi; Operasi Bibir Sumbing dan Kemunculan Kelumpuhan

HARAPAN: Masriyah (kaos merah) berharap anaknya, Ahmad Habibi, dapat sembuh dari kelumpuhan.

SENYUM tersungging di bibir Masriyah sesaat setelah putranya selesai menjalani operasi bibir sumbing. Namun, senyum itu segera berganti murung. Perempuan 45 tahun itu harus menerima kenyataan putranya lumpuh. Entah berhubungan atau tidak, kelumpuhan itu datang setelah operasi bibir sumbing.

TAMAMU RONY, Sampit

Masriyah tahu betul kondisinya saat ini tidak menguntungkan. Sudah menumpang di rumah orang, ia juga tidak memiliki penghasilan tetap. Untuk hidup sehari-hari, seperti makan, perempuan yang berstatus janda itu hanya mengharapkan belas kasih dari sang empunya rumah yang bersedia menampungnya.

Masriyah baru saja keluar dari barak, lantaran tidak memiliki uang untuk meneruskan biaya sewanya. Di samping itu, ia juga harus berjuang sendirian membesarkan kelima orang anaknya, karena sang suami menceraikannya pada 2012 lalu.

”Saya tidak punya uang untuk menyewa tempat tinggal. Jangankan untuk sewa, biaya makan saja saya tidak ada,” katanya, Senin (2/10) siang.

Adalah Yuni, seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun yang sudah berbaik hati memperbolehkan Masriyah tinggal di kediamannya, Jalan S Parman, Gang Meranti. Yuni tidak tega pada Masriyah yang saat itu kebingungan mencari tempat bermalam. Lantas ia mengajaknya tinggal serumah bersama dengannya.

”Saya tidak tega. Awalnya kan Bu Masriyah ini nyewa barak di sebelah rumah saya, jadi beliau sebelumnya sudah akrab sama saya. Karena enggak ada dana untuk sewa barak itu, kemudian saya tampung dia bersama anak-anaknya,” kata Yuni.

Menengok ke belakang, kelima anak Masriyah itu, bernama Herianto (26), Fahrul Rofi (18), sugiarto (12), ahmad habibi (8), dan Lailatus Saufa (6). Dulu sewaktu masih punya rumah, ia hidup bersama suami dan kelima orang anaknya di Jalan H Anang Sentawi, Sampit, sebagai seorang buruh.

Sampai kemudian ia harus dihadapkan pada kondisi perekonomian yang sulit. Lantas, Masriyah menjual rumahnya dan hijrah ke Banjarmasin. Dari kelima orang anaknya itu, yang saat ini bersama dengannya di Sampit, hanya Fahrul Rofi dan Ahmad Habibi. Tiga lainnya berada di Jawa.

Fahrul tidak memiliki penyakit apapun. Ia hidup normal seperti remaja pada umumnya. Namun, adiknya, Ahmad Habibi, memiliki kelainan sebagai penderita bibir sumbing sejak lahir.

Dengan kondisi yang seperti itu, Masriyah kelimpungan mencari biaya untuk menyembuhkan penyakit anaknya. Namun, pada 2012, ketika ia mendengar program operasi bibir sumbing gratis di RS Murjani Sampit, ia bersuka hati dan mendaftarkan Habibi sebagai calon pasien di rumah sakit itu.

Lalu operasi dilakukan. Masriyah dengan sangat sabar menunggu dokter yang menangani penyakit anaknya. Setelah dokter menyatakan operasi selesai, ia kemudian berlari melihat anaknya yang masih berada di ruang perawatan.

Masriyah riang. Ia kini tidak lagi terlalu khawatir akan rupa anaknya yang banyak digunjingkan orang. Ia bahkan sempat menangis bahagia ketika Habibi sudah bisa mengunyah dan mengemut permen dengan bibirnya.

Setelah berjalan selama beberapa minggu pascaoperasi, Habibi mulai menunjukkan tingkah yang aneh. Anak laki-laki itu kerap terjatuh karena tidak dapat berjalan lagi. Sang ibu yang sudah berpisah dengan ayahnya itu kebingungan. Habibi kemudian diperiksakan ke dokter.

Vonis dokter yang mengatakan Habibi mengalami kelumpuhan, membuyarkan pikiran Masriyah. Ia kemudian mencari akal untuk mendapatkan biaya guna mengobati anak yang ia cintai itu, dengan menjual semua barang-barang berharga miliknya.

Hingga sudah hampir setahun lamanya Masriyah keluar masuk rumah sakit untuk mengobati kelumpuhan buah hatinya, namun hasilnya nihil. Kini, ia bangkrut. Sudah tidak ada lagi yang ia bisa jual untuk menukar hartanya dengan kesembuhan Habibi.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor pada 2016 lalu, sempat memberikan bantuan berupa sebuah kursi roda dan uang Rp 1 juta untuk Habibi. Meskipun sedikit terbantu, namun tidak mampu mengembalikan kaki anak laki-laki itu seperti dulu.

Ketika dibincangi di rumahnya, Senin (2/10) siang, Masriyah mengatakan bahwa kaki anaknya lumpuh usai operasi bibir sumbing di RS Murjani Sampit. Karena sebelumnya Habibi tidak mengalami kelumpuhan sama sekali. Masriyah bahkan sempat mengajukan protes pada dokter yang ada di rumah sakit itu, namun tidak mendapatkan respons yang baik.

”Saya sempat protes, namun dokter malah berkata bahwa anak saya (Habibi) memang sudah berpenyakit sejak dulu. Jadi, kelumpuhan bukan salah mereka (dokter). Karena saya tidak ada daya upaya, saya tidak berani menggugat,” jelasnya.

Selain kelumpuhan, Habibi juga kerap mengalami kejang-kejang. Masriyah tidak tahu apa yang menyebabkan anaknya itu mengalami hal tersebut. Yang jelas, saat ini ia tidak memiliki biaya sama sekali untuk mengobatinya, padahal menurutnya, ia sekarang tinggal hanya 100 meter dari belakang rumah jabatan bupati Kotim.

”Saya tidak punya uang untuk berobat. Saya tidak berani meminta-minta pada pemerintah, nanti takut dimarahi. Harapan saya hanya satu, bukan menjadi kaya, tapi cukup agar Habibi bisa sembuh saja, saya sudah bahagia. Agar Habibi bisa tersenyum lagi,” katanya sambil menangis. (rm-83/dwi)

 


BACA JUGA

Rabu, 08 Mei 2024 11:13

Bupati Resmikan Kantor Sekretariat Pokja Bunda PAUD

SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meresmikan Kantor Sekretariat Kelompok Kerja…

Rabu, 08 Mei 2024 11:13

Bupati Terkejut dengan Data Stunting

SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor mengaku terkejut dengan data pemerintah pusat…

Senin, 06 Mei 2024 18:34

Keberagaman Jadi Modal Utama Memajukan Kotim

SAMPIT-Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan keberagaman budaya, suku dan…

Senin, 06 Mei 2024 18:34

Anggaran TPP Pegawai Rp17 Miliar Per Bulan

SAMPIT Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) perlu menganggarkan sebesar Rp…

Jumat, 03 Mei 2024 11:58

Tarian Memukau Ratusan Pelajar Kotim

SAMPIT – Apel upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Kamis…

Kamis, 02 Mei 2024 17:30

Ajak Masyarakat Manfaatkan Pelabuhan Sei Ijum

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengajak masyarakat memanfaatkan…

Kamis, 02 Mei 2024 17:26

Pemprov Kalteng Komitmen Majukan Dunia Pendidikan

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng)  memastikan komitmennya…

Kamis, 02 Mei 2024 14:02

Budi Santosa: Jangan Beratkan Masyarakat dengan Dalih Demi Tingkatkan PAD

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) sedang…

Selasa, 23 April 2024 10:52

Bupati Resmikan Pengering Padi di Lampuyang

  SAMPIT - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meresmikan bangunan…

Senin, 22 April 2024 13:06

Bupati Hadiri Haul ke-6 Guru Asri

SAMPIT - Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor, Wakil Bupati Irawati, dan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers