SAMPIT – Teror buaya menghantui warga Jalan HM Nor RT 02 RW 001, Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kotawaringin Timur. Diperkirakan masih ada tiga ekor buaya yang kerap berkeliaran di sekitar lokasi penangkapan.
Ijul, warga Samuda bercerita, sebelum satu ekor buaya tertangkap pada Jumat (10/11) malam. Warga sering melihat rombongan buaya berenang di pinggir sungai.
“Kadang buaya menyenggol tiang rumah warga. Ada sekitar empat buaya, dan baru satu ekor tertangkap,” ujar Ijul, kemarin (12/11).
Menurut Ijul, mungkin akibat air pasang, buaya naik ke daratan. Memang pada malam penangkapan, jalanan tergenang air pasang setinggi 32 cm. “Baru kali ini air pasang sangat tinggi,” ucapnya.
Buaya-buaya itu, kata Ijul kemungkinan datang dari seberang Pulau Hanaut. Sebelumnya warga sudah terbiasa melihat buaya berenang di sekitar pemukiman. Setelah buaya naik ke daratan, meski satu tertangkap, warga tetap khawatir karena masih ada buaya lainnya.
“Malam tadi (Sabtu 11/11) malam, sempat terlihat lagi buaya berada tidak jauh dari lokasi penangkapan buaya,” sebutnya.
Ujang, putra H. Hasan, rumah tempat buaya terperangkap oleh warga juga mengiyakan kalau memang masih ada buaya lain di sekitar tempat tinggal mereka.
“Buaya-buaya itu sudah lama berkeliaran, tapi baru kali ini buaya naik ke daratan,” terangnya.
Sementara ini, ujar Ujang belum ada laporan dari warga yang merasa kehilangan hewan ternak yang dimangsa oleh buaya.
Di lain tempat, Brigadir Hikmah, Kepala Markas Unit (Kamarnit) Samuda, Ditpoliarud Polda Kalteng juga membenarkan kalau beberapa hari terakhir ini buaya-buaya sering menampakkan diri. “Saat air pasang, buaya banyak berkeliaran, bahkan buaya sering lewat pos kami,” kata Hikmah.
Saat ini, menurut Hikmah yang paling ditakutkan warga khususnya yang tinggal di bataran sungai adalah ketika air pasang tiba. Warga ketakutan akan kemunculan buaya di sekitar pemukiman.
“Kami tetap mengimbau warga untuk berhati-hati beraktivitas di sungai, karena saat air pasang buaya-buaya bermunculan,” tandasnya. (fm)