KASONGAN - Kaum perempuan terlebih bagi ibu tumah tangga harus lebih kreatif dalam membantu meningkatkan perekonomian keluarganya.
Wakil Ketua I DPRD Katingan Endang Susilawatie mengatakan, tidak semua keluarga di daerahnya saat ini mempunyai kehidupan keluarga yang mapan dan sejahtera, baik dari sisi sandang, pangan, dan papan.
”Memang kaum perempuan itu pada hakikatnya dikodratkan untuk mengurusi rumah, anak, dan suami. Tapi tidak ada salahnya membantu meningkatkan pendapatan keluarga, khususnya melalui usaha kreatif atau keterampilan,” ungkapnya, Jumat (22/12).
Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh kaum perempuan agar lebih kreatif. Salah satu keterampilan yang mudah dan bisa dilakukan di rumah yaitu usaha menjahit.
”Peluang ini saya rasa bisa dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan ekonomi keluarga,” imbuhnya.
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menambahkan, dengan kesamaan gender maka kaum perempuan masa kini tidak lagi hanya mengurus anak dan memasak di dapur. Namun juga bisa melakukan atau mencari peluang usaha lain guna menambah penghasilan bagi keluarga, tanpa harus meninggalkan kewajibannya sebagai isteri sekaligus ibu.
”Banyak usaha yang bisa dilakukan kaum perempuan selain menjahit, bisa berjualan misalnya dagang sayur mayur dan sebagainya. Intinya yang bisa menambah penghasilan suami,” sebutnya.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) I ini mendorong, agar pihak Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Katingan rutin memprogramkan pelatihan keterampilan khusus kaum ibu rumah tangga di daerahnya ke depan.
”Saya berharap ditahun-tahun mendatang acara kursus menjahit dan sebagainya kembali dilaksanakan, dengan demikian maka akan bertambah pula kemampuan dan kreatifitas warga,” kata Endang.
Endang meminta, agar instansi terkait terus memantau perkembangan atau kemajuan para peserta usai mengikuti pelatihan. Sehingga para peserta serius manfaatnya ilmu dan fasilitas alat-alat keterampilan tersebut di lingkungannya masing-masing.
”Kalau perlu buka jaringan agar para peserta pelatihan bisa saling berkomunimasi dan bertukar informasi. Intinya jangan sampai di sini saja (kursus, Red), tapi harus dipantau terus menerus untuk melihat apakah mereka yang telah mengikuti pelatihan mendapat kemajuan atau tidak,” pesannya. (agg/oes)