PALANGKA RAYA – Polemik terkait kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng memanas. Desakan agar digelar Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) Pengurus KONI, mendapat reaksi keras dari kalangan pengurus.
Wakil Ketua Bidang Perencanaan Program KONI Kalteng Budi Yantoro menilai, alasan Dinas Pemuda dan Olahraga Kalteng meminta digelar Musprovlub atas dasar mandat dari 34 cabang olahraga, sangat dipertanyakan. Apalagi alasannya karena prestasi olahraga di Kalteng jalan di tempat dan belum optimal.
Dia yakin mandat itu bukan murni dari cabor. Pengurus cabor diminta menandatangani madat dimaksud. ”Saya paling menentang orang yang masa periodenya belum habis dilengserkan. Itu budaya yang jelek sekali. Harusnya diperbaiki dan diselesaikan oleh kepengurusan yang saat ini,” tegas Budi, Rabu (23/1).
Budi menuturkan, pengurus akan menggelar rapat setelah menerima surat terkait permintaan musprovlub. Akan tetapi, dia menegaskan, seharusnya ada koordinasi antara KONI dan Dispora.
”Silakan ambil alih untuk kebaikan. Tapi, kalau dikatakan prestasi tak optimal, ya sama-sama meningkatkan. KONI ini bahkan bentuk tim satgas, tugasnya terkait anggaran dan evakuasi, serta koordinasi dengan Dispora,” ujarnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan, pihaknya tetap akan berkerja dan membuktikan dengan prestasi. ”Optimal itu ditinjau dari mana? Memang maunya juara PON. Jika ada penurunan harusnya membaca kenapa bisa turun. Jangan asal ngomong. Bagaimana mau prestasi, anggaran saja minim. Makanya, harusnya koordinasi. Komunikasi dulu bersama pengurus, baru memberikan tanggapan. Jangan sepihak saja,” tegas Budi.
Budi menekankan, meningkatkan prestasi bukan seperti itu caranya. Dia menegaskan, apabila ada prosedur yang dilanggar, maka upaya hukum akan ditempuh. Meski demikian, menurutnya, pengurus diganti pun tak masalah, meski hal itu tidak memastikan bahwa prestasi olahraga akan lebih baik.
”Ingat, belum tentu juga penggantinya bagus. Apalagi saat ini mendekati pra-PON dan PON. Kalau seperti ini, Kalteng tidak bakalan maju. Siapa pun harus didukung dan komitmen sampai habis periode,” ujarnya.
Seperti diberitakan, kursi Ketua KONI Kalteng yang diduduki Aries Narang digoyang. KONI dinilai belum optimal dalam meningkatkan prestasi dan jalan di tempat alias stagnan terkait pembinaan olahraga di Bumi Tambun Bungai.
Gerakan yang mengarah pada pelengseran itu terjadi setelah 34 pengurus cabang olahraga dan KONI kabupaten berkeinginan menggelar Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub). Keinginan musprovlub itu difasilitasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalteng.
”Sesuai permintaan, 34 pengurus cabor dan KONI kabupaten, ada rencana menggelar Musprovlub. Persoalan nanti apakah ada pergantian pengurus dan ketua, itu nanti di forum saja. Saya hanya memfasilitasi rencana tersebut,” kata Kadispora Falery Tuwan, Senin (21/1) lalu. (daq/ign)