Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mentaya Sampit akan beralih dari layanan listrik tarif reguler ke tarif premium. Hal ini dilakukan agar pasokan listrik PDAM tidak pernah padam.
==========
Selama ini penyaluran air PDAM macet ketika listrik padam. Pelanggan pun menggerutu karena kebutuhan pokoknya terganggu. Masalah inipun diatasi PDAM dengan mengajukan sebagai pelanggan PLN kategori platinum.
“Selama ini kualitas air kita sudah aman, tetapi kontinuitas dan keterjangkauan kita masih menjadi PR. Karenanya, PDAM mengusulkan ke PLN untuk menjadi pelanggan dengan tarif premium,” kata Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Mentaya Kotim Edy Dyufriadi, Rabu (6/3).
Dengan menjadi pelanggan platinum, PDAM mendapatkan pelayanan khusus dari PLN. Listrik untuk PDAM akan selalu hidup selama 24 jam x 360 hari. Ketika ada ada masalah jaringan atau listrik padam karena insiden darurat atau pemadaman terjadwal, jaringan di PDAM tidak akan padam sehingga penyaluran distribusi air ke pelanggan tidak lagi membawa pengaruh.
“Seandainya memang padam karena insiden yang tidak diinginkan dan tidak bisa dihindari yang mengharuskan dilakukan pemadaman, jaringan listrik di PDAM akan dipadamkan paling terakhir dan menyala paling awal,” ujar Edy.
Menjadi pelanggan prioritas dengan pelayanan yang istimewa tentunya juga dikenakan tarif yang berbeda dibandingkan dengan tarif reguler pada umumnya.
Perbedaan ini terletak pada harga layanan, dimana untuk pelanggan platinum dikenakan tarif lebih tinggi yakni untuk pelanggan platinum dikenakan tarif Rp 130 per kWH dari tarif reguler, pelanggan gold dikenakan tarif Rp 105 per kWH di atas tarif reguler, pelanggan silver ada tambahan Rp 55 per kWH di atas harga tarif reguler dan untuk pelanggan bronze dikenakan tarif Rp 30 per kWH di atas tarif reguler.
“Kita memilih menjadi pelanggan platinum yang dikenakan penambahan biaya sebesar Rp 130 per kWH dengan layanan ini listrik tidak padam meskipun sistem PLN krisis, kecepatan pindah pasokan tiga detik dan pengurangan tagihan saat padam serta listrik dapat menyala normal selama 200 jam sehingga penyaluran air ke pelanggan lancar tanpa kendala lagi,” katanya dengan penuh semangat.
Kendati demikian, untuk dapat menjadi pelanggan premium, semua diperlukan persiapan karena harus membuka jaringan listrik khusus. Namun, PLN menargetkan PDAM dapat segera menjadi pelanggan premium di tahun 2019 ini.
“Saat ini kita baru MoU, sementara untuk pelaksanaannya paling lambat tahun ini. PLN perlu memasang jaringan khusus sehingga membutuhkan waktu,” ujarnya.
Biaya penambahan jaringan listrik baru ditanggung oleh PLN. Pihak PDAM hanya membayar biaya uang jaminan langganan dengan perpindahan pelanggan tarif reguler ke pelanggan premium.
“MoU ini juga tidak hanya di wilayah Kota Sampit tetapi juga ada pemasangan jaringin listrik khusus di Tanah Mas, Ketapang, Baamang, dan tempat pengambilan air baku. Dengan tarif premium ini juga membawa efek positif bagi masyarakat di sekitar lokasi yang dipasang jaringan khusus, karena listrik mereka tidak akan padam meskipun saat itu sedang ada pemadaman terjadwal,” tandasnya. (hgn/yit)