SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Sabtu, 23 Maret 2019 16:16
Sejarah Kiai Gede Perlu Dibukukan

Untuk Pengetahuan Bagi Generasi Millenial

HAUL KIAI GEDE ; Makam Kiai Gede di Kecamatan Kotawaringin Lama selalu penuh oleh peziarah. Penulisan sejarah terkait ulama penyebar agama Islam di Kobar itu perlu segera dilakukan sebagai pegangan catatan sejarah para generasi muda di masa mendatang.(GUSTI HAMDAN/RADAR PANGKALAN BUN)

KOTAWARINGIN LAMA – Menjelang pelaksanaan haul akbar Kiai Gede ke-11, Minggu (24/3) besok. Berbagai pertanyaan terkait sosok kharismatik itu mencuat kepermukaan dan menjadi pembicaraan, terutama oleh para generasi muda. 

Guprani, ketua pengurus makam Kiai Gede Kotawaringin Lama (Kolam) membenarkan hal tersebut, bahkan ada juga permintaan dari Bupati Kotawaringin Barat(Kobar) dan juga Gubernur Kalimantan Tengah agar dibuatkan biografi atau silsilah sejarah tokoh ulama ini saat kedua pejabat tersebut berziarah ke makam Kiai Gede beberapa waktu yang lalu. 

Namun menurutnya pengurus makam Kiai Gede masih kesulitan mencari referensi untuk menyusun sejarahnya ini. “Sebenarnya sudah ada disejumlah buku dan tulisan tentang sejarah Kiai Gede, namun kami belum bisa merangkumnya menjadi sebuah rangkain sejarah, karena selain SDM kami yang memang belum kompeten untuk ini juga adanya sejumlah versi,” ucap Ujang, Jumat (22/3) kepada Radar Pangkalan Bun disela persiapan haul. 

Tetapi Guprani menjelaskan bahwa bahwa sosok yang dikebumikan di Jalan Danau RT 01 Kelurahan Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kolam ini adalah seorang ulama dan pejabat kerajaan Kesultanan Kutaringin pada masanya. 

”Beliau pernah menjabat Mangkubumi atau Perdana Menteri pada masa pemerintahan Sultan pertama Pangeran Adipati Anta Kusuma dan Sultan kedua Pangeran Masdipati,” ujar pemuda yang biasa disapa Ujang ini. 

Kemudian Ujang juga mengatakan bahwa ada versi lain terkait Kiai Gede ini yang hanya menjabat di masa sultan pertama yang berkuasa dari tahun 1615 hingga 1635 Masehi. Untuk diketahui bahwa jabatan Mangkubumi adalah sebutan untuk Perdana Menteri yang pernah dipakai kerajan-kerajaan di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Dimana Mangkubumi berasal dari bahasa Jawa Mahapatih Hamengkubumi yang sering disingkat Patih atau Mangkubumi. 

”Yang menjabat Mangkubumi biasanya bukan dari kalangan bangsawan tetapi lama kelamaan jabatan Mangkubumi dijabat pula oleh para Pengeran terutama putra kedua dari raja yang bertahta. Dan jabatan Mangkubumi ini merupakan jabatan paling tinggi dibawah Raja atau Sultan,” jelasnya. 

Adapun kedatangan Kiai Gede di bumi Kutaringin sebutan Kotawaringin pada masa lalu, juga terdapat tiga versi. Dimana pada salah satu versinya menerangkan bahwa Kiai Gede berasal dari Kesultanan Demak, yang singkat cerita terdampar di Kesultanan Banjar dan selanjutnya oleh Sultan yang berkuasa pada masa itu mengutusnya untuk mencari daerah baru dibagian barat Kesultanan Banjar. Itu dilakukan sebagai cikal bakal pendirian kerajaan baru untuk salah satu putranya yang kelak menjadi Sultan pertama yakni Kesultanan Kutaringin dan Kiai Gede menjadi Mangkubuminya. 

”Keilmuan agama dan pernahnya Kiai Gede menjadi pejabat kerajaan menurut hemat kami dari berbagai buku dan keterangan juriat dan kerabat Kesultanan Kutaringin baik di Kotawaringin Lama ataupun di Pangkalan Bun tidak terbantahkan, tetapi kami belum berani membuat sendiri sejarah Kiai Gede,” jelas Ujang. 

Dia menyarankan alangkah baiknya dari pemerintah khususnya dinas terkait bisa membuat dan membukukan sejarah Kiai Gede ini agar tidak salah dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga tidak terjadi kesalahan dalam sejarah.

Nama Asli Kiai Gede Jadi Pertanyaan 

Kemasyhuran nama Kiai Gede yang ada di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sudah menjadi daya tarik pengunjung untuk berziarah ketika mereka datang ke eks ibukota Kesultanan Kutaringin itu. 

Namun hampir setiap pengunjung yang datang terutama dari luar daerah terselip sebuah pertanyaan siapakah nama asli ulama yang diyakini adalah orang pertama penyebar agama Islam di Kabupaten Kobar ini. 

Penjaga makam atau juru kunci makam Kiai Gede M. Fahmi Asyiqin membenarkan hal tersebut. Para peziarah banyak yang menanyakan nama asli Kiai Gede namun dia tidak menjawab pertanyaan itu karena nama asli dari ulama ini tidak banyak tertulis di dalam sejarah. 

Dari penelusuran media ini,  Kiai Gede yang diyakini seorang panglima perang yang juga sekaligus ulama berasal dari kerajaan Islam Demak bernama Abdul Qadir Assegaf. Disamping itu Radar Pangkalan Bun juga sempat mendapatkan nama lain dari Kiai Gede adalah Bilal Mustaqim. Nama ini di dapat dari tokoh masyarakat Kobar H Ruslan AS yang juga suami Bupati Kobar Nurhidayah. Diceritakannya nama ini didapatnya beberapa tahun yang lalu setelah dirinya melakukan kegiatan spritual melaksanakan salat sunat Istikharah atau salat minta petunjuk kepada Allah SWT. 

”Setelah saya melaksanakan salat Istikharah saya mengikuti pengajian, apakah mimpi atau tidak yang jelas saya meliahat kondisi fisik beliau (Kiai Gede) dan menyebutkan namanya Bilal Mustaqim,” kata H. Ruslan kepada media ini beberapa waktu yang lalu. 

Terpisah ketua pengurus makam Kiai Gede Guprani mengatakan bahwa dalam upaya pengurus makam membukukan sejarah atau biografi Kiai Gede bahwa pihaknya beberapa waktu yang lalu telah membuat surat permohonan kepada Bupati Kobar. 

”Penulisan buku sejarah ini sebagai usaha menindaklanjuti harapan warga dan pengunjung makam yang ingin mengetahui sejarah Kiai Gede selaku penyebar agama dan bagian dari sejarah panjang Kotawaringin Lama yang merupakan cikal bakal Kabupaten Kotawaringin Barat,” kata Guprani, Jumat (22/3) sembari menambahkan bahwan Bupati Kobar telah merespon dengan positif. (gst/sla)

 

 

 

 


BACA JUGA

Senin, 06 Mei 2024 18:32

Masa Sidang Satu, DPRD Rampungkan Tiga Raperda

PANGKALAN BUN - Pada masa sidang satu tahun sidang 2024…

Senin, 06 Mei 2024 14:29

Dinas PUPR Gencar Bersihkan Anak Sungai untuk Cegah Banjir Tenggelamkan Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Banjir yang terus meninggi di Kabupaten Kotawaringin…

Sabtu, 04 Mei 2024 12:31

Bantuan Banjir Menunggu Status Siaga Bencana

PANGKALAN BUN- Banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat sudah semakin meluas.…

Sabtu, 04 Mei 2024 12:30

Pj Bupati Perlu Saran untuk Jabatan Eselon II

PANGKALAN BUN -  Dalam rangka mengisi kekosongan sejumlah jabatan eselon…

Jumat, 03 Mei 2024 11:57

Pelajar Kobar Hadiri Festival Tunas Bahasa Ibu

PANGKALAN BUN - Sebagai bentuk penghargaan atas prestasi, sejumlah siswa…

Jumat, 03 Mei 2024 11:56

Harapkan Kurikulum Merdeka Berdampak Terhadap Kualitas SDM di Kobar

PANGKALAN BUN –Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kabupaten…

Kamis, 02 Mei 2024 17:29

Dukung Langkah Tegas Polisi Amankan Penjarah Sawit

PANGKALAN BUN - Wakil ketua II DPRD Kotawaringin Barat (Kobar),…

Kamis, 02 Mei 2024 17:19

Rekomendasi Pansus DPRD Jadi Acuan Pemkab

PANGKALAN BUN - Sejumlah rekomendasi yang disampaikan panitia khusus (Pansus)…

Selasa, 30 April 2024 18:39

Permudah Masyarakat dan Tarik Investasi, Dinas PUPR Kembangkan Aplikasi SIMBA

PANGKALAN BUN - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)…

Selasa, 30 April 2024 18:36

Kobar Raih Penghargaan Terbaik Pertama Pembangunan Daerah

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah meraih…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers