NANGA BULIK – Pelaksanaan Pemilu 2019 di salah satu TPS di Kabupaten Lamandau sempat diliputi ketegangan. Penyebabnya salah seorang warga ber KTP luar daerah bersikeras ingin mengikuti pemilihan, padahal tidak terdaftar dalam DPTb dan tidak memiliki formulir A5.
Selain itu ada juga TPS yang sempat kehabisan surat suara. Ditemukan juga pemilih yang kesal terlalu lama menunggu tapi TPS tak kunjung di buka karena persiapan petugas memakan waktu hampir 1 jam, padahal waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.
“Memang cukup banyak pernak-perniknya, tapi semua bisa diatasi. Bahkan sempat ada yang datang ke KPU satu truk mau ikut nyoblos dengan KTP luar daerah. Tapi setelah kita jelaskan akhirnya mereka bisa memahami,” ungkap Yustedi, Komisioner KPU Lamandau, Rabu (17/4).
Diakuinya pemilu kali ini cukup menguras tenaga dan pikiran. Salah satunya surat suara DPTb yang baru tiba di KPU pada hari H pelaksanaan pemilu sekitar pukul 04.30 WIB.
“Setelah tiba langsung dilakukan pelipatan dan langsung dikirim ke 6 TPS untuk DPTb yang telah kita siapkan,” katanya.
Pengiriman surat suara DPTb ke TPS baru bisa dilakukan sekitar pukul 06.50 WIB, dan harus menempuh perjalanan yang cukup sulit dengan waktu tempuh rata-rata 2 jam untuk sampai ke lokasi. Sebab pembuatan TPS DPTb sendiri berbasis usulan dari perusahaan-perusahaan, dengan melihat konsentrasi masa terdekat. Sehingga rata-rata surat suara baru tiba di TPS hampir pukul 09.00 WIB pagi.
TPS DPTb ini ada di Desa Melata, Kecamatan Menthoby Raya, Desa Merambang, Kecamatan Bulik Timur, Desa Belibi, Kecamatan Belantikan Raya, Desa Bekonsu dan Penopa Kecamatan Lamandau, dan Desa Bukit Indah, Kecamatan Bulik.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Lamandau, Bedi Dahaban membeberkan bahwa banyak keluhan muncul sejak masa tenang hingga hari H pencoblosan. Diantaranya banyak pemilih mengaku tidak dapat C6. Kemudian ada laporan beberapa TPS kekurangan surat suara.
“Sosialisasi terhadap persyaratan pemilih tambahan masih minim, banyak warga dari luar daerah komplain karena tidak bisa memilih. Padahal mereka datang jauh-jauh bawa KTP tapi tidak bisa memilih,” cetusnya.
Selain itu pihaknya juga menilai banyak petugas KPPS yang masih belum mahir menjalankan tugas. Dan terlau lamanya waktu persiapan di TPS mengambil jatah waktu pencoblosan.
“Memang ada informasi awal adanya pilitik uang, tapi ini masih didalami oleh petugas dilapangan, jadi harap bersabar,” ungkapnya. (mex/sla)