KUALA KURUN – Festival Budaya Mihing Manasa (FBMM) tahun 2017 yang dilaksanakan untuk memeriahkan hari jadi Kabupaten Gunung Mas (Gumas) ke 15 resmi dimulai. Event ini sebagai upaya pemerintah bersama seluruh masyarakat memperkuat nilai seni budaya yang berkembang di masyarakat, khususnya Dayak.
”Pelaksanaan FBMM ini merupakan perwujudan dan pelestarian nilai seni, budaya, dan olahraga tradisional yang dilakukan masyarakat Gumas. Sebenarnya, seni budaya dan tradisi di daerah ini banyak sekali. Tinggal kita gali, temukan, dan kembangkan,” kata Bupati Gumas Arton S Dohong, Jumat (16/6).
Secara khusus, kata dia, Pemkab Gumas akan terus berupaya untuk memelihara, melestarikan, dan mengembangkan seni budaya, kebiasaan masyarakat dan kearifan lokal melalui FBMM yang dilaksanakan setiap tahun bertepatan dengan hari jadi Gumas.
Dia berharap, kegiatan ini tidak hanya mementingkan hal-hal bersifat lomba dan juara, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kontingen mampu berbuat, bertindak dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Gumas Agung mengatakan, FBMM diikuti 905 orang dari 12 kecamatan. Cabang dipertandingkan sebanyak 15 lomba, di antaranya pawai budaya, pemilihan putra/putri pariwisata gumas, tari daerah kalteng, karungut, mangenta, dan pakasak lamang.
Selanjutnya, lomba mangaruhi/maloto, balogo, habayang, dayung tradisional, maneweng, manetek dan manyila kayu, manyipet, seni pencak silat membuka lawang sakepeng, lagu pop daerah, dan masakan tradisional.
”Rincian kontingen yang mengikuti FBMM ini terdiri dari Rungan mengirimkan 60 orang, Miri Manasa 48 orang, Kurun 102 orang, Kahayan Hulu Utara 50 orang, Manuhing 70 orang, Tewah 100 orang, Rungan Barat 40 orang, Rungan Hulu 80 orang, Mihing Raya 70 orang, Sepang 130 orang, Damang Batu 85 orang, dan Manuhing Raya 70 orang,” tandasnya. (arm/ign)