PALANGKA RAYA – Tim dari Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng, Kementerian Perdagangan RI, Bulog Divre Kalteng, Dinas Perindustian dan Perdagangan Kota Palangka Raya dan Provinsi Kalteng turun langsung ke Pasar Besar memantau stabilitas harga sejumlah komoditi, Jumat (16/6).
Setelah mengecek harga dan berbincang dengan sejumlah pedagang Kaper BI Kalteng Wuryanto memastikan rata-rata harga yang dipantau stabil. Kendati ad selisih harga ditingkat pengecer.
“Kita sudah lihat sama-sama rata-rata harga stabil.Kita harapkan harga stabil sampai Lebaran,” ucapnya.
Hal senada diungkapkanKepala Bagian Program Anggaran Dan Pelaporan Kementerian Perdagangan Subagyo.
Ia mengaku mendapat tugas dari kementerian perdagangan untuk mentau kestabilan harga. Tim dari kemendag sendiri diturunkan ke seluruh wilayah Indonesia, sekaligus melaksanakan Pasar Murah Ramadan di tiap provinsi. Total semua Pasar Murah Ramadan ada 300 titik se-Indonesia. Pemantauan dilaksanakana sdari 15-23 Juni mendatang.
“Untuk Kalteng Pasar Murah Ramadan dilaksanakan di Palangka Dan Kabupaten Kapuas. Harga paket senilai Rp 100 ribu, tapi cukup ditebus Rp 50 ribu saja. Ini kerjasama kemendag dengan mitra usaha untuk memberikan harga sembako yang lebih murah, terutama di pesantren-pesantren,” ungkapnya seraya menyebut Rp 50 ribu dari harga paket itu memang disumbangkan untuk pesantren.
Masih dalam kesempatan samaKepala Bulog Divre Kalteng, Ma'ruf mengatakan ketersediaan beras juga mencukupi bagi masyarakat. Jadi tidak perlu khawatir. Begitu pula daging sapi beku yang didatangkan Bulog sebelumnya. Kendati saat ini harga daging sapi segar di pasar masih berkisar Rp 115 – Rp 120 perkilogram.
“Bulog juga sudah mendatangkan daging sapi beku yang dijual Rp 80 ribu perkilogram (Kg) untuk beberapa wilaah, yakni untuk Kotawaringin Timur, Sampit dan Kotawaringin Barat, Pangkalan Bun,” terangnya.
Sayangnya, kendati masyarakat cukup antusias membeli daging beku untuk keperluan rumah tangga, tidak demikian dengan pelanggan daging dari kalangan pembuat pentol bakso.
“Kami tidak menjual daging beku, karena tidak laku. Pelanggan kami dari para pedagang pentol cerita, pentol yang dibuat dari daging beku hasilnya tidak bagus. Karena bukan daging segar dan terlalu lama kena es. Pentolnya tidak jadi,” cerita Sauki, pedagang daging sapi.
Sementara itu, harga sejumlah komoditi seperti bawang putih mengalami penurunan. Di agen bawang putih kotor dihargai Rp 21 ribu perkg. Sedangkan yang bersih Rp 25 ribu perkg. Bawang merah kotor Rp 18.500 perkg, bersih Rp 21 ribu perkg. Sedangkan ditingkat pengecer harga bervariasi. Bawang putih mengalami penurunan hingga Rp 35 ribu perkg, dan bawang merah diharga Rp 38 perkg. (vin)