SAMPIT – Intervensipemerintah dalam pengendalian harga bahan kebutuhan pokok di pasar selama Ramadan lalu efektif meredam gejolak harga yang biasanya selalu terjadi setiap tahun. Upaya tersebut sekaligus menyelamatkan warga dari beban ekonomi ketika hari besar keagamaan yang selalu dikepung harga yang melonjak naik.
Upaya Kotim menjaga stabilitas harga juga mendapat apresiasi dari pemerintah. ”Kita mendapat surat dari kementerian yang mengucapkan terima kasih karena kita bisa menjaga stabislitas harga. Mereka mengapresiasi karena kita berhasil menjaga stok kebutuhan pokok selama Ramadan lalu,” kata Kepala Bidang Perdagangan M Tahir, Jumat (14/7).
Tahir menuturkan, pusat juga menghargai kerja keras daerah melalui kerja sama serta sinergitas yang baik dalam menjaga kecukupan stok kebutuhan pokok selama Ramadan. Sebab, trennya, pasokan bahan pokok selalu mengalami kelangkaan atau kekosongan pada hari raya keagamaan, sehingga berimbas pada kenaikan harga. Apalagi Kotim bergantung pada pasokan dari Jawa.
”Memang trennya menjelang dan saat hari raya keagaaman, semua komoditas meningkat harganya. Tapi, ahamdulillah tahun ini bisa teratasi. Kita berhasil menjaga stabilitas harga. Ini tidak hanya atas kerja keras kami, tetapi juga segala instansi terkait dan berbagai pihak, seperti pedagang yang tertib dan pihak kepolisian,” ujarnya.
Berdasarkan evaluasi, Tahir mengatakan, hal yang berhasil menekan harga kebutuhan bahan pokok pada Ramadan tahun ini, yakni pemantauan stok yang berkelanjutan. Selain itu, paling penting upaya penetrasi pasar, seperti pelaksanaan pasar murah. Salah satunya pasar yang diupayakan Bulog Kotim.
”Selama Ramadan, bulog menggelar operasi pasar. Operasi ini sukses mengendalikan harga beberapa komoditas. Contoh paling sukses adalah bawang putih. Sebelum pasar murah digelar, harganya mencapai Rp 55 ribu per kilogram, tetapi setelah pasar murah digelar, harganya kembali turun menjadi Rp 35-40 ribu,” jelasnya.
Komoditas lain yang harganya berhasil ditekanadalah daging. Penjualan daging beku di kisaran harga Rp 70 – Rp 80 ribu per kilo oleh Bulog, mampu membuat harga daging segar di pasaran hanya di kisaran Rp 125 ribu. Tahun lalu harga daging tembus sampai sekitar Rp 150 ribu.
Pihaknya akan berusaha mempertahankan capaian mereka tahun. ”Kami diharapkan terus mempertahankan dan meningkatkan agar kinerja pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok semakin baik ke depannya,” pungkasnya. (sei/ign)