PANGKALAN LADA – Warga Desa Pandu Senjaya, Irfandi, ditangkap aparat Polsek Pangkalan Lada. Tukang pasang gigi palsu itu harus mendekam di sel mapolsek karena berjualan judi kupon putih di lingkungan RT 27 RW 7 Desa Pandu Senjaya.
Aparat menyita uang tunai hasil jualan togel sebesar Rp 145 ribu, dua handphone, buku tabungan, buku catatan prediksi shio, nomor togel, dan juga catatan rumusan angka-angka pengadu keberuntungan itu.
Kapolsek Pangkalan Lada Iptu Waris Waluyo mengatakan, pelaku beroperasi dengan sistem online. Para maniak judi togel hanya perlu pasang angka dan shio yang mereka inginkan melalui pesan singkat (sms).
”Ini yang membuat kita agak kesulitan mengungkap judi togel, karena zaman semakin canggih jadi jual beli togel ini lewat SMS saja,” terangnya, Sabtu (15/7) siang.
Kegiatan itu nyaris tak terendus aparat karena tersangka rapi dalam menutupi usahanya. Selain para pelanggan bisa dengan mudah memesan togel melalui SMS, ternyata tersangka tidak bertindak sebagai pengepul yang setor ke agen atau koordinator togel di wilayah Kobar. Tersangka diketahui memiliki akun judi online sendiri. Dengan demikian, keuntungan dari bisnis haram itu bisa dia nikmati sendiri.
”Tersangka ini memiliki akun judi online, itu diketahui dari barang buktinya berupa dua HP. Satu untuk terima SMS pesanan nomor togel dan shio, satunya lagi untuk aktivitas pasang judi secara online,” terangnya.
Dari penelusuran aparat, diketahui bahwa setelah pelanggan memesan angka dan shio, tersangka tinggal memasang pesanan itu ke akun judi miliknya. Tentu saja akun tersebut bukan akun gratisan, ada semacam saldo nilai mata uang yang terdapat dalam akun tersebut.
Bila ada shio atau nomor togel yang keluar, maka saldo dalam akun miliknya bertambah dan tinggal dilakukan pencairan berupa transfer ke rekening bank miliknya.
”Pemasang dapat atau tidak, tersangka dapat keuntungan 15 persen. Namun untuk shio, dia hanya mengharap komisi dari pemasang bila ada shio yang keluar,” jelasnya.
Kapolsek juga menjelaskan, tersangka yang sehari-hari berprofesi sebaga ahli pasang gigi ini mengaku jika nekat menjual togel karena kepepet kebutuhan sehari-hari akibat usahanya sedang sepi.
”Katanya sih kerja sampingan, tapi seharusnya kerja jangan yang melanggar hukum. Ini juga peringatan untuk warga lain agar mereka tahu kalau nekat melanggar hukum maka urusannya dengan aparat kepolisian,” tegasnya. (sla/yit)