KASONGAN – Intensitas hujan masih tinggi di hari keempat serangan banjir di Katingan. Luapan banjir kiriman kini melanda wilayah Kecamatan Tewang Sangalang Garing dan sekitarnya.
Selain pemukiman, jalan-jalan di kecamatan terputus diterjang banjir. Melihat dampaknya yang begitu luas, pemerintah daerah menaikkan status bencana tersebut menjadi siaga satu.
Kapolres Katingan AKBP Ivan Adityas Nurgaha mengatakan, pihaknya telah mengimbau seluruh personel kepolisian hingga para kapolsek untuk menyiapkan posko pengungsian di wilayah hukum masing-masing.
”Sekarang statusnya sudah menjadi siaga satu tanggap darurat banjir," ujarnya saat memantau langsung kondisi banjir di Kecamatan Tewang Sangalang Garing, Selasa (18/7).
”Posko itu nantinya bergabung dengan yang didirikan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah kecamatan, baik BPBD, TNI, dan posko lain," sambung Kapolres.
Kepolisian bersama Pemkab Katingan secara terpadu berupaya mengantisipasi bencana banjir dengan bertindak cepat. Sehingga, kehadiran anggota kepolisian diharapkan bisa membantu meringankan beban dalam proses evakuasi.
”Kehadiran kepolisian ini hingga pascabanjir. Nantinya semua anggota akan melaksanakan bakti sosial, terutama untuk membersihkan jalan, jembatan, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya dari sampah serta sisa endapan lumpur," ungkap Ivan.
Senin (17/7) kemarin, pihaknya telah menyalurkan sejumlah bantuan sembako kepada warga yang rumahnya terendam. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian sosial anggota Polri dan Bhayangkari Polres Katingan.
”Pada saat itu kita bagikan sekitar 100 paket sembako kepada warga di wilayah Tewang Sangalang Garing. Mungkin ada beberapa paket lagi yang menyusul untuk disalurkan di wilayah terdampak banjir lainnya," pungkasnya.
Bukan hanya harta benda yang menjadi korban terjangan banjir, namun juga mengakibatkan kerugian bagi petani durian. Pasalnya, tidak sedikit petani yang harus gigit jari, lantaran duriannya hanyut terbawa arus.
Bakti (36) warga Desa Buntut Bali Kecamatan Pulau Malan misalnya. Bapak dua anak ini harus merelakan panen duriannya hanyut terbawa banjir. Hingga hari kedua banjir di desanya, Bakti mengaku kerugian mencapai jutaan rupiah.
”Biasanya kita panen setiap pagi dan sore hari. Kita hanya mengumpulkan durian yang jatuh dari pohon, saat banjir seperti in otomatis durian hanyut. Makanya selama dua hari ini, saya bersama petani durian lainnya rugi," ujarnya kepada Radar Sampit, Selasa (18/7).
Padahal, katanya, panen durian sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Mengingat harga jual dan pasarnya yang sangat menguntungkan. Sebelum musibah banjir, dalam sehari dirinya biasanya mengumpulkan antara 30 sampai 40 buah durian.
”Apa yang mau dijual, duriannya sudah hanyut. Kalau di total, saya sudah rugi sekitar Rp 4 juta sampai Rp 6 juta. Belum lagi petani lainnya, sementara kita bertahan dari panen pisang saja," sebutnya.
Sementara itu, puluhan istri tentara yang tergabung dalam Persit Kartika Chanda Kirana Cabang XLI Kodim 1015 Sampit, turun ke lokasi banjir di Katingan dengan membawa bantuan. ”Untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak bencana banjir," kata Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XLI Kodim 1015 Sampit, Lily Putra Yasa.
Para istri tentara itu bertolak dari Sampit, menempuh perjalanan lebih dari dua jam menuju lokasi banjir di Kecamatan Tewang Sangalang Garing dan Pulau Malan. Banjir ini merupakan banjir kiriman dari Kecamatan Katingan Tengah dan Sanaman Mantikei yang lebih dulu dilanda banjir namun sudah surut.
Bantuan yang dibawa beras, mi instan, pakaian layak pakai, dan kebutuhan lainnya. Sehari sebelumnya, Kodim 1015 Sampit dipimpin Komandan Kodim Letkol Inf I Gede Putra Yasa juga menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Katingan Tengah dan Sanaman Mantikei.
Berdasarkan data tim gabungan, banjir merendam 385 rumah di Kecamatan Tewang Sanggalang Garing dan 480 rumah di Kecamatan Pulau Malan. Ketinggian air berkisar 20 hingga 60 cm. Banjir di Kecamatan Tewang Sanggalang Garing meliputi Kelurahan Pendahara, Desa Tumbang Terusan, Tewang Rangkang, Tewang Menyangen, Terusan Danum, Hampalam, Tewang Rangas, dan Tewang Beringin.
Sementara itu banjir di Kecamatan Pulau Malan terjadi di Desa Buntut Bali, Timbang Derayu, Tewang Pepari, Kuluk Bali, Maduing Taheta, Manduing Lama, Tumbang Lawang, Dahian Tunggal,Tewang Karangan, Tumbang Tanjung, Tumbang Tungku dan Tura. (agg/ang/dwi)