SAMPIT – Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur, Supian Hadi menginginkan seluruh masyarakat Kotim mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Menurut pengamatannya, banyak masyarakat yang masih belum tercover jaminan kesehatan resmi dari pemerintah pusat.
Ditambah lagi, dirinya mengakui bahwa kartu Pro Sahati atau Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), bakal tidak bisa dipakai lagi karena masa berlaku yang sudah habis. Sehingga hal ini tentunya akan mempersulit masyarakat kurang mampu yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.
”Nah untuk itu, saat ini kami sedang berkoordinasi dengan kementerian kesehatan untuk berdiskusi mengenai masalah sistem apa yang kita gunakan agar program pro sahati, agar bisa terus berjalan. Sehingga apabila ada masyarakat yang tidak terkover JKN akan kita kover dengan kartu Pro Sahati,” ucapnya belum lama ini.
Menurut Supian, jika diskusi berjalan lancar dan program Pro Sahati dapat kembali dijalankan, pihaknya sudah mewacanakan untuk menyiapkan total dana sebesar Rp 10-15 Miliar untuk program jaminan kesehatan melalui kartu pro Sahati.
”Agar tidak ada lagi kendala dan keluhan masyarakat yang masuk ke saya mengenai kurang baiknya pelayanan kesehatan bagi mereka yang tidak memiliki kartu BPJS, atau pun JKN lainnya,” imbuhnya.
Supian mengungkapkan, keluhan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan saaat ini memang banyak yang masuk ke Instagram pribadinya. Kebanyakan menyebutkan bahwa mereka tidak mendapat pelayanan yang maksimal, bahkan tidak dilayani sama sekali karena tidak memiliki JKN seperti Askes ataupun BPJS kesehatan.
”Saya sudah perintahkan yang penting ada e-KTP yang membuktikan dia warga Kabupaten Kotim, maka pelayanan kesehatan bagi warga Kotim harus tetap berjalan. Hanya saja keluarga dari pihak yang bersangkutan tentunya harus tetap mengurus pembuatan kartu BPJS untuk kemudahan pelayanan kesehatan ke depan,” pungkasnya. (sei/gus)