PALANGKA RAYA - Badan musyawarah antargereja nasional Provinsi Kalteng dan Yayasan Pelangi Indonesia Ministy, diidukung tokoh agama dan tokoh adat menggelar Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR). Menyatukan langkah dalam keberagaman dan perbedaan di masyarakat Bumi Tambun Bungai.
Dengan tema masa kemulian kesatuan gereja dalam perbedaan di Bumi Tambun Bungai, Huma Betang dan Bumi Pancasila, Rabu (26/7) di Kalawa Canvention Hall dan Area Pameran Temanggung Tilung. Dalam kegiatan itu ada seminar masa kemulian, pesta rohani pemuda dan Pumpung Hai Pesta Rohani. Bekerjama dengan Bamagnas didukung Siun Jarias, Ketua MS GKE, WP Kalteng, PGLII,PGPU,BAPTIS dan Advent KWI.
Ketua Panitia Pdt Royke T Wowiling mengatakan perserta dari Palangka Raya, Pulpis, Katingan, Kapuas, Gunung Mas,Barsel,Kotim, Lamandau dan Seruyan. Yakni mengadakan kegiatan besar akan masa kemulian dan dalam perbedaan di Bumi Tambun Bungai. Dengan harapan terciptakan keberagaman dari semua golongan di Kalteng.
"Kegiatan ini akan tampil akbar 10.000 peserta dengan deklarasi dalam perbedaan kita bisa bersatu. Selain itu akan kerukunan gereja di Kalteng," ucapnya.
Sementara itu, didamping Pastur Yosep Hendrik Gomulia, Emy Widjaya selaku Ketua Yayasan Pelangi Indonesia Ministry menerangkan kegiatan di Kalteng menjalankan misi dalam mengawal kesatuan dengan keragaman dan keberbedaan, terkhusus tentang kebhinekaan. Dengan menggandeng tokoh agama dan adat di daerah ini.
"Kami juga ingin generasi muda dibangun dan dibangkitkan secara spritual dan menjaga kemejemukan dalam keberagaman. Ini untuk kali pertama di Kalteng dan beberapa kali di Indonesia, kami juga ingin gereja tetap bersatu walau ada perbedaan sehingga Indoensi jadi negara terpuji," pungkasnya.
Menanggapi kegiatan ini, tokoh Kalteng Sabran Ahmad menyebutkan sangat mendukung pelaksanaan tersebut terlebih dalam kerukunan. Hingga nampak Kalteng benar-benar Bumi Pancasila Bumi Tambun Bungai."Saya sangat mendukung kegiatan ini sehingga diharapkan Kalteng sebagai Huma Betang besar lebih bersatu dalam keberagaman dan perbedaan," pungkasnya.
Hal senada disampaikan Ustad Samsul Bakri, Wakil Ketua PBNU Kalteng menambahkan kegiatan merupakan menyatukan langkah dalam perbedaan bukan menyamakan. Baik agama Nasrani maupun Muslim guna kemajuan Palangka Raya dan Kalimantan Tengah."Perbdaan itu memang kehandak Tuhan dan kita hanya menjalankan jadi bukan dibentrokkan sehingga tidak indah," ucapnya.
Dilokasi sama Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional Kalteng, Pendeta Hermisus Undjung menambahkan ingin menjangkau semua umat di Kalteng. Terutama dalam berdoa untuk Kalteng sehingga menyatukan visi dan misi umat Kristiani. "Ini meningkatkan ketakwaan Tuhan melalui seminar dan KKR antar gereja." tutupnya.(daq)