SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Kamis, 10 Agustus 2017 14:21
Kapolri Instruksikan Tangkap Pembakar Lahan

Presiden Panggil Gubernur, Kapolda, dan Danrem === SUB

CEK KESIAPAN: Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian didampingi sejumlah pimpinan saat mengecek kesiapan Polda Kalteng dalam penanganan Karhutla, Rabu (9/8).(DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Ancaman tegas bagi masyarakat dengan sengaja membakar lahan dilontarkan Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian. Perintah tegas bagi petugas kepolisian untuk menangkap pembakar lahan juga ditegaskan.

Ancaman tersebut agar musibah kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 lalu tak terulang lagi. Kapolri menilai tindakan tegas cukup beralasan karena jutaan jiwa terpapar asap dan perekanomian serta pendidikan menjadi terganggu.

”Saya minta tindakan tegas kepada masyarakat atau pihak lain yang sengaja melakukan pembakaran. Perintah presiden dibentuk satgas penangan karhutla, prinsip utama jangan sampai terbakar, lahan gambut tidak boleh sampai terbakar maka pemadaman akan sia-sia,” ucapnya saat berkunjung ke Palangka Raya, Rabu (9/8).

Tito mengatakan pada tahun 2015 lalu terjadi Elnino, artinya  uap air berkumpul di Samudra Pasifik sehingga di Indonesia mengalami kekeringan uap air hingga terjadi pemanasan tinggi berakibat gambut dan hutan terbakar. Terjadi di Kalteng, Kalbar, Kasel,Kaltim bebeerapa provinsi lain.

Untuk tahun 2016 lanjutnya,  terjadi Lanina, artinya uap air berkumpul diatas Indonesia sehingga curahan hujan tinggi, sehingga lahan gambut aman. Pada tahun 2017 hingga Juni relatif aman. Tapi Juli, Agustus uap air diatas Indonesia akan kurang sehingga terjadi kekeringan.

“Sekarang mulai terbakar di Aceh, Sumsel (Sumatra Selatan), Kalbar (Kalimantan Barat), dan daerah lain seperti NTT (Nusa Tenggara Timur) dan Papua. Saya tegaskan prinsip utama penanganan kebakaran itu adalah pencegahan, pencegahan nomor satu,” ucapnya.

Menurut orang nomor satu di korps Polri itu,  kalau sudah lahan gambut terbakar maka dilapisan dibawah tanah itu bara, jadi disiram air tak akan berguna.

“Kalau sudah dilahan gambut terbakar tak ada gunanya. Mengatasinya hanya dengan hujan dan kanalisasi,” tuturnya.

Tito menerangkan hasil pemantauan minggu lalu ke Bangka Belitung (Babel), Jambi, mereka siap semua. Dan sesuai perintah dari presiden maka pencegahan itu diutamakan, oleh karena itu kepala daerah memberlakukan darurat siaga agar anggaran pencegahan bisa keluar. Jangan sampai kebakaran baru dana keluar, itu terjadi tidak ada gunanya.

“Prinsip utama mencegah lahan gambut tidak terbakar sehingga status siaga darurat diberlakukan. Kalteng cukub beruntung karena masih ada hujan padahal dibeberapa tempat sudah ada tidak ada hujan, berharap sampai Oktober November terus ada hujan,” tutur Tito.

Lebih lanjut Tito mengungkapkan status siaga itu agar percepatan anggaran itu bisa dilakukan, agar bilamana diperiksa BPK dan lain-lain sudah bisa mempertanggungjawabkanya karena digunakan dalam pencegahan.

“Ditingkat pusat ada pula dilakukan oleh Polhutkam semua pihak terkait, bahwa rawan kebakaran Sumatera, Kalimantan, NTT dan Papua,  ini nanti saya akan ke Kalimantan Barat dan Jambi,” ujarnya.

Tito menambahkan predisen  nanti juga akan mengumpulkan pangdam, gubernur, danrem dalam rangka penegakanan satgas karhutla agar efektif.” Nanti akan dikumpulkan. Bicara untuk di Kalteng saya sudah berdiskusi dengan pemda, darem,kapolda, ada kesiapan tim bahkan ada program “sigap” sehingga bisa diketahui titik api dan satgas bergerak,” terangnya.

Ia menyebutkan, kalau ada yang melakukan pembakaran, memang ada toleransi aturan hukum untuk membuka lahan dengan cara membakar seluas 2 hektare dalam tanah ulayat. Tapi perlu sosialisasi dan supaya pemerintah daerah (Pemda) pemilik tanah itu jangan menggunakan langkah tersebut. Yakni membuka lahan dengan pembakaran, tapi pemda memberikan bantuan untuk membuka lahan tanpa membakar.

“Kalteng aman dan titik api sedikit dan cepat dipadamkan mudah mudahan bisa dipertahanan. Untuk anggaran tidak meminta anggaran kepada pusat tetapi menyempaikan bilamana ada anggaran tambahan ke menteri keuangan nanti dikoordinasikan atas dasar darurat siaga,” pungkasnya.(daq/vin)

 


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:16

Ketua DPRD Kalteng Usul Bentuk Pos Terpadu

PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Arton S.…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Perlu Pemulihan Gambut untuk Cegah Karhutla

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Pengusaha Kuliner Diminta Perhatikan Kualitas Makanan

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:12

Siap Mengawal Pembangunan Sekolah Rakyat

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, memastikan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:21

DPRD Kalteng Imbau Masyarakat Jaga Simbol Negara

PALANGKA RAYA - Euforia menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:18

Optimalkan Penerimaan dari Sektor Parkir

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Apresiasi Langkah Cepat Perbaikan Jalan

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Palangka…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Utamakan Pencegahan untuk Atasi Karhutla

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kemarau Panjang, Hindari Bakar Lahan

PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau panjang, Ketua Komisi II…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:00

Penggunaan Silpa untuk Menutupi Defisit

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, menyebutkan…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers