SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Jumat, 11 Agustus 2017 11:13
Kurang Gizi Kronis di Gumas Capai 32,8 Persen
MEMBUKA: Pertemuan Forum Pemangku Kepentingan Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat di aula kantor BP3D, Kamis (10/8).(ARHAM SAID/RADAR SAMPIT)

KUALA KURUN – Pemenuhan pangan yang cukup secara kuantitas dan kualitas menjadi aspek mendasar dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Gunung Mas (Gumas) Rony Karlos pada pertemuan forum Pemangku Kepentingan/Multi Stakeholder Forum (MSF) program kesehatan dan gizi berbasis masyarakat untuk menurunkan stunting (bertubuh pendek akibat kurang gizi secara kronis).

”Program ini harus terus kita galakkan untuk menurunkan stunting di daerah ini. Data dari Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI tahun 2016, persentase balita kurang gizi usia 0-59 bulan di Gumas sebesar 19,2 persen. Sedangkan yang memiliki kasus pendek dan sangat pendek sebesar 32,8 persen,” kata Rony, Kamis (10/8).

Dampak stunting, kata dia, meningkatnya risiko kesakitan dan infeksi, terhambatnya perkembangan otak dan fisik, minimnya prestasi belajar dan pendeknya periode bersekolah.

”Akibat anak stunting ini, pada usia produktif akan memiliki penghasilan 20 persen lebih rendah daripada anak yang tumbuh optimal, serta dapat menurunkan pendapatan domestik bruto sebesar 3 persen,” tuturnya.

Masalah ini, lanjut dia, tidak mungkin diselesaikan sektor kesehatan saja. Diperlukan upaya dari sektor lain, di antaranya peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan pangan, pengamanan keamanan pangan yang memadai, serta ketersediaan sarana sanitasi dan air bersih.

”Salah satu upaya maksimal mengatasi masalah gizi ini adalah melalui pendekatan keluarga. Kita akan mampu mencapai hasil yang lebih baik di masa depan asalkan dengan sungguh-sungguh melakukannya,” ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (BP3D) Elisa menambahkan, program itu bertujuan meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan, memahami strategi pencegahan sensitif, spesifik yang dapat dilakukan tiap individu, serta rencana dan komitmen untuk mencegah stunting. (arm/ign)


BACA JUGA

Kamis, 03 Juli 2025 16:42

Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan dan Tanam Pohon

PALANGKA RAYA – Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini,…

Kamis, 03 Juli 2025 16:41

Pembangunan Infrastruktur Harus Perhatikan Kualitas

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 03 Juli 2025 16:41

Pemkot Palangka Raya Komitmen Tertibkan Truk ODOL

PALANGKA RAYA –Walikota Palangka Raya Fairid Naparin menegaskan komitmennya untuk…

Kamis, 03 Juli 2025 16:40

Wujudkan Peningkatan Profesionalitas ASN

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Palangka…

Kamis, 03 Juli 2025 16:39

Perkuat Sinergi Pemkot dengan PGRI

PALANGKA RAYA– Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menegaskan pentingnya…

Kamis, 03 Juli 2025 16:32

Gubernur Ajak Polri Perkuat Sinergi Membantun Daerah

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran, menyampaikan…

Kamis, 03 Juli 2025 16:31

Komisi IV DPRD Kalteng Terima Kunjungan DPRD Jambi

PALANGKA RAYA – Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) merima…

Rabu, 02 Juli 2025 17:05

Perbaiki Distribusi Air Bersih di Palangka Raya

PALANGKA RAYA — Wakil WaliKota Palangka Raya Achmad Zaini, menghadiri…

Rabu, 02 Juli 2025 17:04

DPRD Dorong Penguatan Ketahanan Pangan

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya Nenie…

Rabu, 02 Juli 2025 17:04

Pemkot Palangka Raya Peringkat Kedua Penurunan Stunting Se Kalteng

PALANGKA RAYA- Walikota Palangka Raya Fairid Naparin, didampingi Ketua TP…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers