PALANGKA RAYA – Habis manis sepah dibuang. Ungkapan itu seperti dialami wanita berparas cantik, berinisial ES (30). Setelah dinyatakan hamil lima bulan wanita ini mengaku dirinya dihamili seorang oknum polisi yakni Bripka JR. Namun menurutnya, si pria sudah tak dapat dihubungi baik melalui telepon atau pun melalui pesan pendek.
Diungkapkan ES, JR diketahui sudah memiliki seorang istri dan dua orang anak. Sedangkan dirinya adalah janda dengan dua orang buah hati.
Kini ratapan penyesalan pun dirasakan wanita asal Kapuas Hulu tersebut. ES pun berencana melakukan pelaporan secara tertulis ke Bid Propam Polda Kalteng. Atas tindakan JR menghamili dan tidak bertanggungjawab atas kehamilan tersebut.
Ditemui di Jalan Temanggung Tilung, Senin (14/8), ES menceritakan perkenalan dengan JR berawal dari seorang teman satu tahun belakangan ini. Sejak itu berberbagai aktivitas dilakukan mereka. Ia menerima cinta JR hingga mereka menjalin percintaan dan tak terhitung telah beberapa kali melakukan hubungan suami istri.
ES membeberkan selama menjalin kisah cinta itu, pernah dirinya hamil namun keguguran. Sampai akhirnya kembali hamil dan sudah berjalan lima bulan. Namun tiga minggu belakangan sikap JR berubah dan sampai sekarang tidak bisa dihubungi.
”Jujur kemarin sempat keguguran. Nah ini hamil lagi maka saya ingin status anak ini ada ayahnya, biar jadi (istri) kedua dan nikah siri. Bukan ditinggal seperti ini, terus nanti persalinannya bagaimana, inikan hasil dia dan saya,” ucapnya terlihat santai.
Kata ES, ia memang sudah mengetahui bahwa Bripka JR telah memiliki istri dan anak. Namun hubungan asmara ini sudah diketahui dan sebelumnya keluarga JR juga bersepakat untuk bertanggungjawab mengurus janin yang ia kandung tersebut.
“Iya saya tahu JR ada istri dan anaknya. Tapi sebelum ini ibu dan keluarga JR datang ke barak ini dan siap bertanggungjawab, nah tiga minggu ini malah mereka menghilang,” tutur ES.
Disebutkannya, ia pertama kali memang tak ingin melakukan hubungan suami istri, tetapi karena dijanjikan untuk dinikahi dan bertanggungjawab, ia pun akhirnya mau.
”Awalnya saya menolak tapi karena dijanjikan nikah maka saya mau. Jujur sekarang menyesal tapi tetap nanti akan melapor ke Propam Polda Kalteng,” ucapnya.
ES menegaskan tak ingin harta dari JR, tetapi pertanggungjawaban agar anak di rahim ini memiliki ayah.
“Saya ingin dia bertanggungjawab dan menikahi, biar jadi istri siri dan yang kedua asalkan ini anak ada bapaknya,” terang wanita berambut panjang ini.
Sementara itu, keluarga ES menyatakan akan memperjuangkan keadaan tersebut agar JR bersedia bertanggungjawab dan memenuhi kewajiban sebagai ayah biologis dari anak tersebut. (daq/vin/gus)