SAMPIT— Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kotawaringin Timur beberapa waktu terakhir cukup meresahkan, tim pemadam di kabupaten yang telah terbentuk dan selalu bersiaga.
Perusahaan besar swasta (PBS) yang ada di luar kota juga diminta bersama-sama mencegah terjadinya karhutla.
Bupati Kotim Supian Hadi meminta, agar pihak perusahaan bisa membantu mencegah terjadi kebakaran. Baik di dalam areal perkebunan dan di wilayah desa di sekitar perkebunan, lebih baik melakukan pencegahan dari pada harus bersusah payah memadamkan api.
“Lakukan pembinaan terhadap masyarakat sekitar melalui sosialisasi pencegahan terjadinya kebakaran, PBS juga harus memiliki alat pemadam yang harus digerakan untuk membantu jika terhadu kebakaran di areal sekitar perkebunan,” jelas Supian, Selasa (22/8).
Sebab jika, kata Supian pencegahan cepat dilakukan maka dapat dipastikan api dapat diatasi, dan jika terjadi kebakaran dapat secepat mungkin ditangani sehingga api tidak sempat merambat luas. Supian berharap agar kabakaran yang terjadi tahun ini tidak separah 2015 lalu.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Sutoyo mengatakan, sedikitnya ada tiga titik api terpantau di Kotim pada Minggu (20/8).
Tiga daerah tersebut yakni di Kota Sampit, Jalan Kapten Mulyono, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, dan Desa Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Terakhir di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit.
“Pada saat itu dua diantaranya sudah berhasil kami padamkan, Sedangkan untuk di Desa Bagendang belum berhasil dipadamkan sebab lahan yang terbakar cukup jauh, sehingga sulit dijangkau,” ujarnya.
Saat ini api sudah dapat dikendalikan, berkat kerja keras dan upaya dari tim petugas pemadam kebakaran. Diharapkan agar kondisi dapat terus teratasi, berkat kerja keras dan cepat dari tim. (dc/fm)