PALANGKA RAYA – Pemilihan Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) dimulai dengan tahap 1. Pemilihan tahap 1 tersebut meliputi pemaparan visi misi dan program kerja, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan dengan cara voting oleh 33 orang senat. Alhasil dari 33 suara senat Joni Bungai ungguli calon lainnya dengan kantongi 22 suara senat UPR.
Pemilihan tahap 1 tersebut akan dilanjutkan pada pemilihan tahap 2 pada 18 September mendatang. Pada pemilihan tahap 2 hanya tiga calon yang memiliki suara terbanyak yang akan bertarung memperebtukan suara menteri sekitar 18 suara.
Adapun tiga calon yang lolos ke pemilihan tahap 2 iyalah, Joni Bungai dengan 22 suara, Andrie Elia dengan 8 suara dan Danes Jaya Negara 2 suara. Sementara Sulmin Gumiri dan Panji Surawijaya tereliminasi, karena hanya dapat 1 suara, bahkan Panji tidak ada yang memilih. Ketiga calon yang lolos tahap 1 akan memperebutkan suara menteri.
"Tahap pertama ini kita memilih 3 orang calon dari 5 calon yang ada. Pemilihan kita lakukan secara tertutup setelah calon menyampaikan visi misi dan program kerja. Pemilihan voting saja," tegas Ketua Panitia I Nyoman Sudyana, Rabu (23/8).
I Nyoman mengatakan, tiga calon dengan suara terbanyak akan dilaporkan kepada Menteri Riser, teknologi dan perguruan tinggi (Menristekdikti). Panitia juga akan menyampaikan nama nama tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memastikan calon rektor UPR clean and clear atau bersih dari berbagai kasus, khususnya korupsi.
"Setelah dilakukan voting, tiga nama telah terpilih sesuai suara terbanyak. Pertama Joni Bungai, kedua Andrie Elia dan ketiga Danes Jaya Negara. Tiga nama ini yang akan kita sampaikan ke pusat dan juga KPK," tukasnya.
Setelah tiga nama calon disampaikan kepada Kemeristekdikti dan KPK, selanjutnya dilakukan pemilihan tahap 2. Pemilihan tahap 2 akan dilaksanakan di UPR yang diagendakan pada 18 September mendatang.
"Pemilihan tahap 2 ini merupakan pemilihan tertutup khusus, karena selain senat ada dari kementerian yang ikut memilih. Kita agendakan tanggal 18 September, tetapi kita tunggu dari Kemenristekdikti. Pasalnya, mereka yang nanti akan memberikan suara," ucapnya.
Sementara itu dugaan ketidaknetralan pemilihan Rektor UPR membuat Presiden BEM UPR, Jemmy Balantikan melaporkan Joni Bungai ke Polda Kalteng. Salah satu alasannya, Joni Bungai melakukan pertemuan dengan Ketua Panitia dan Ketua Senat disalah satu hotel di Palangka Raya beberapa waktu lalu juga dilaporkan ke Polda Kalteng oleh mahasiswa UPR. Dan pemilihan suara Joni Bungai mendominasi pemilihan rektor tahap 1, yakni dengan 22 suara.
"Kita ingin dalam pemilihan rektor UPR panitia dan Ketua Senat netral. Nah ini malah salah satu calon melakukan pertemuan dengan pihak panitia dan Ketua Senat serta beberapa anggota senat. Dan pertemuan itu diakui oleh Ketua Panitia. Ini kita minta Polda juga turun tangan mengawasi," kata Presiden BEM UPR, Jemmy Balantikan. (arj/vin)