KASONGAN - Festival Musik Katingan 2017 yang digelar Himpunan Pemuda Katingan (Hapakat) resmi dibuka Bupati Sakariyas di Lapangan Gagah Lurus Kasongan, Senin (11/9) malam. Pembukaan semakin meriah saat puluhan murid yang tergabung dalam Sanggar Tari Hapakat membawakan tarian kolosal. Acara yang akan digelar 10 hari ini dijejali masyarakat.
Dalam pidatonya, Bupati Katingan Sakariyas mengatakan bahwa di tahun ke-72 kemerdekaan Indonesia, peran pemuda harus tetap diperhitungkan dalam mengisi kemerdekaan. Terdapat banyak peran yang dapat dilakukan untuk memaknai dan mengisi kemerdekaan bagi para pemuda.
"Peran yang paling mudah dan terdekat di sekitar kita adalah dengan menjadi agen perdamaian dan kesatuan di media sosial. Caranya dengan memberikan atau membagikan informasi yang berguna bagi masyarakat banyak dan tidak membuat kegaduhan atau menyebar berita hoaks," ungkapnya, Senin (11/9) malam.
Menurutnya, pemuda juga dapat menjadikan media sosial sebagai ajang kampanye damai dan bukan ajang untuk memecah belah semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Inilah yang coba dibuktikan para pemuda di yang tergabung dalam organisasi Hapakat. Melalui kegiatan positif ini, saya sangat mendukung dan menilai kegiatan ini sebagai penyaluran bakat serta minat masyarakat khususnya pemuda pemudi dan anak-anak," ujarnya.
Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membentengi generasi muda dari krisis moral nilai-nilai seni budaya, terutama menjauhkan dari hal negatif seperti penyalahgunaan obat obat terlarang atau narkoba.
"Diharapkan para pemuda menjadi manusia yang modern, namun tetap berkepribadian, melestarikan nilai-nilai budaya bangsanya sendiri," harapnya.
Ketua Hapakat Nirwansyah menuturkan, adapun kategori yang dilombakan dalam kegiatan tersebut yakni Festival Pop Daerah Kalteng, Pop Tembang Kenangan, Dangdut dan kategori model cilik berbusana etnik Dayak. Lalu dimeriahkan pula dengan penampilan para grup band, tari-tarian Dayak dan pasar rakyat.
"Kegiatan dilaksanakan 10 hari yang dimulai sejak Senin 11 September 2017. Peserta berjumlah 90 orang dan berasal dari berbagai daerah, yakni Katingan, Kotim, Kota Palangka Raya hingga Banjarmasin," pungkasnya. (agg/yit)