KASONGAN - Musibah banjir di Kecamatan Katingan Tengah beberapa waktu lalu mendapat simpati Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Sedikitnya 551 paket bantuan sembako dikucurkan kepada para korban melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng, Rabu (27/9). Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah provinsi terhadap warga yang terdampak banjir.
Kepala BPBD Kalteng Dariansyah menyampaikan, semua bantuan kemanusiaan tersebut berasal dari Gubernur Sugianto Sabran. Namun pada kesempatan itu Sugianto tidak dapat menyerahkan langsung.
"Terima kasih Bupati Katingan Sakariyas yang bersedia mengikuti kegiatan ini, meskipun harus menunda kembali keberangkatan ke Jakarta untuk kedua kalinya," ujarnya.
Dariansyah melaporkan, adapun jumlah bantuan berupa sembako yang diserahkan kali ini mencapai 551 bingkisan, baik mie instan, beras, minyak goreng, gula, kopi dan barang kebutuhan lainnya. Jika dirupiahkan, nilainya mencapai Rp 150 ribu per bungkus. Selain itu juga dilengkapi dengan bantuan berupa obat-obatan dan peralatan kesehatan serta pemberian makanan tambahan seperti biskuit.
"Kita juga menempatkan dokter di sini untuk mengantisipasi korban bencana banjir sebanyak dua orang. Diharapkan bisa membantu dalam upaya mengantisipasi wabah penyakit pascabanjir," ujarnya.
Sejumlah banjir yang menerjang Katingan dalam setahun terakhir adalah peringatan bahwa ada yang salah dengan kondisi lingkungan alam mauoun hutan dewasa ini. Oleh sebab itu, pihaknya berjanji bakal mengevaluasi kembali berbagai kebijakan daerah yang berpotensi menimbulkan bencana alam.
"Inilah yang coba kita evaluasi nanti. Jika ketentuan atau aturan itu menyangkut kewenangan provinsi maka langsung kita evaluasi, begitu pula tingkat kabupaten," imbuhnya.
Bupati Katingan Sakariyas mengucapkan terima kasih atas bantuan kemanusiaan yang diberikan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran kepada masyarakat Katingan.
"Kalau ditotal-total, bantuan ini bisa mencapai miliar rupiah. Ini merupakan bentuk dukungan dan perhatian gubernur kepada masyarakat kita yang mengalami bencana banjir," katanya.
Sakariyas berharap, agar seluruh masyarakatnya dapat memahami dan menyadari bahwa bencana alam tersebut merupakan bentuk peringatan Tuhan. Oleh sebab itu, pemerintah mengajak masyarakat agar menjaga lingkungan alam dengan cara tidak merusaknya.
"Memang bantuan sosial yang diberikan ini tidak dapat memenuhi semua korban yang ada. Semoga bantuan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membantu meringankan beban kehidupan," pungkasnya. (agg/yit)