KASONGAN - Setiap perbedaan merupakan sebuah ketetapan Tuhan. Tanpa itu, manusia tidak akan mampu belajar serta membandingkan hal baik dan buruk. Demikian pidato Sekda Katingan Nikodemus pada acara peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa di aula Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Katingan, Kamis (28/9).
Menurutnya, setiap manusia yang diciptakan Tuhan pasti memiliki perbedaan antara satu dan yang lain. Namun manusia dapat mengambil pembelajaran dan kesimpulan dari ketetapan itu, yakni ditujukan agar manusia bisa saling mengenal.
"Bisa kita asumsikan seperti itu, tanpa berpedaan maka tidak akan ada yang namanya agama, suku, ras dan lain sebagainya. Inilah yang memperkuat Indonesia sebagai negara berbudaya," ungkapnya.
Menurutnya, perbedaan merupakan suatu karya Tuhan yang tidak dapat ditawar oleh manusia. Sebab itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat Katingan untuk selalu mensyukuri serta menjadikan keberagaman ini sebagai berkah Tuhan Yang Maha Esa.
"Meskipun di satu sisi pasti ada dinamika dalam perjalanan hidup manusia. Kegiatan ini merupakan tugas pokok Badan Kesbangpol yang sangat penting," imbuh sekda.
Bahkan dalam satu rumah sekalipun, terjadi perbedaan keyakinan antaranggota keluarga. Hal ini memang benar terjadi dan negara sudah memberikan jaminan untuk setiap warganya dalam memilih keyakinan masing-masing.
"Para pendiri bangsa sejak awal sudah mengetahui banyaknya keberagaman di Indonesia. Hal itu dapat dibuktikan dalam Pancasila, UU Dasar 1945 dan lain sebagainya," tukasnya.
Kepala Badan Kesbangpol Katingan Akhmad Munthu melaporkan, kegiatan tersebut diikuti 30 peserta yang terdiri dari para damang, mantir adat dan tokoh masyarakat se Katingan. Sedangkan narasumbernya yaitu Bupati Sakariyas, Kapolres AKBP Ivan Adhityas Nugraha, Kepala Kejaksaan Negeri Philipus Khalolik dan Perwira Penghubung 1015 SPT/ Katingan Dedi Marwanto.
Tujuan kegiatan ini adalah membangkitkan kembali semangat kebangsaan guna percepatan tujuan atau cita-cita nasional, memahami kembali nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan iklim kehidupan kebangsaan yang harmonis. (agg/yit)