SAMPIT-Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Dani Rakhman menilai sejauh ini kepedulian perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan sawit terhadap daerah masih minim. Disebutkannya, minimnya kepedulian tersebut terutama dalam hal memberikan bantuan kepada pembangunan daerah.
"Saya katakana kurang peduli dengan daera, karena dari 70 PBS perkebunan sawit yang ada di Kotim, tercatat dalam APBD hanya menyumbangkan sekitar Rp20 miliar setahun. Jumlah itu sangat kecil dan tidak sebanding dengan keuntungan yang diraup perusahaan itu selama beroperasi,” ujarnya.
Dani menilai, jika dihitung angka Rp20 miliar itu artinya dalam sebulan, setiap kebun hanya menyisihkan Rp25 juta sumbangan ke daerah ini. ”Apalah artinya uang Rp20 miliar itu, sementara sumber daya dan lahan kita habis, bahkan hutan kita juga habis dibabat,” cetus Politikus Demokrat ini.
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Deden ini juga mengatakan, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab social perusahaan perkebunan juga masih minim yang direalisasikan. Bahkan tambahnya, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari kawasan perkebunan sawit juga belum bisa diandalkan untuk pendapatan daerah.
Dirinya juga mengkritisi pelaksanaan CSR di setiap perkebunan. Menurutnya selama ini bukti dan hasil akhir dari CSR itu minim. Dan lanjut Deden, tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaanya ada oknum di lapangan dari perusahaan yang juga asal-asalan, tanpa memperhatikan kualitas dan mutu pelaksanan program tersebut.
”Jangan sampai CSR itu hanya asal saja dilaksanakan, karena terpaksa oleh kewajiban tadi. Kita tidak mau hal semacam itu dilakukan,”tandasnya. (ang/gus)