SAMPIT – Sejumlah sekolah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai rawan menjadi sasaran penjahat. Pasalnya, fasilitas pengamanan sekolah masih minim. Selain itu, ada yang belum memiliki penjaga sekolah, sehingga perampokan secara halus yang menimpa dua murid SD di Sampit berpotensi terulang.
Pantauan Radar Sampit di SDN 3 MB Hilir, Senin (2/10), luar pagar sekolah tidak memiliki gerbang untuk menutup akses masuk setelah bel jam pelajaran dibunyikan. Selain itu, tidak ada sistem keamanan yang memadai, membuat sekolah yang menjadi satu dengan SDN 5 itu bebas dimasuki siapa saja.
Pada 29 September lalu, murid SD MB 3 Hilir, Keisha Putri Cantika (8), menjadi korban kejahatan orang tak dikenal. Bocah itu dirampok secara halus oleh seorang wanita. Modusnya, bocah itu dibujuk dan dibawa jalan-jalan. Setelah bersedia dibawa, pelaku beraksi merampas dua cincin emas dan ponsel Keisha.
Kepala SDN 3 MB Hilir Sukarsih mengakui lemahnya sistem pengamanan di sekolah yang dipimpinnya. Sudah bertahun-tahun sekolah tersebut tidak memiliki penjaga sekolah (satpam). Satpam yang sebelumnya bertugas, sudah lama berhenti.
”Memang sudah lama enggak ada satpamnya. Gak ada penjaganya. Gerbang juga tidak ada. Jadi, siapa saja bisa masuk. Oleh karena itu, kami (guru) kesulitan memantau anak-anak yang kerap jajan ke luar area sekolah,” katanya.
Sukarsih berharap ada bantuan dari dinas terkait untuk pengadaan petugas keamanan di sekolah tersebut. Petugas jaga sangat diperlukan untuk memberikan rasa aman dan membantu guru memantau aktivitas murid.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bima Eka Wardhana mengatakan, pihaknya sudah mendengar adanya kasus kejahatan yang menyasar murid SD. Dia akan menyurati kepala UPT Disdik Kotim untuk memberikan edaran pada semua sekolah. Orangtua diminta siaga mengawasi anaknya.
”Tujuan surat edaran itu untuk mengingatkan dan memberi tahu seluruh sekolah, agar mengimbau orangtua siswa mengawasi anak-anaknya dan menjemput tepat waktu ke sekolah. Jangan biarkan anak berangkat dan pulang sendirian,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Samsul Bahri mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus yang menimpa murid SDN 3 MB Hilir. ”Sedang kami lakukan lidik terlebih dulu. Untuk pelapor, sudah kami ambil keterangannya,” tandasnya. (rm-83/ign)