SAMPIT – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengaku senang dengan program penanaman buah-buahan di bawah binaan program CSR PT Windu Nabatindo Lestari (BGA Group) di Kecamatan Cempaga Hulu. Hal ini bersamaan dengan peringatan Pangan Sedunia yang dipusatkan di Kotim.
Sugianto menyempatkan diri meresmikan areal dengan nama Lentang Batang Horti Farm tersebut bersama jajarannya dari Pemprov Kalteng. ”Ya, ini sebagian dari yang dilakukan CSR BGA Group untuk masyarakat. Kita dukung selama kegiatan ini bermanfaat dan punya nilai ekonomisnya. Ini contoh, siapa tahu nantinya Kalteng bisa jadi penghasil buah. Program seperti ini yang akan kita galakkan ke depannya,” katanya.
Pihaknya tengah menyiapkan program agar seluruh perusahaan di Kalteng punya kontribusi untuk kegiatan serupa. ”Saya berharap agar Kalteng ini investornya yang peduli, salah satunya kegiatan seperti BGA ini. Mereka hampir 40 persen punya kebun plasma, selain itu aktif menyalurkan CSR-nya,” kata Sugianto.
Sugianto bersama jajaran pejabat tinggi Kalteng melakukan panen bersama, sekaligus meninjau kebun buah dan pembibitan tersebut. Dia mengharapkan agar ke depannya perusahaan di bawah bendera BGA bisa meningkatkan luasan lahan kebun binaannya tersebut.
Sementara itu, Zainal Mustofa, Head of Corp Affair BGA Wilayah Kalteng mengatakan, lokasi agribisnis (kebun buah2an dan bibit) itu merupakan wadah masyarakat dalam mempelajari pertanian hortikultura.
”Areal itu juga digunakan sebagai sarana meningkatkan pengetahuan di bidang hortikultura ini. Semoga kebun buah-buahan dan bibit ini bermanfaat bagi masyarakat setempat,” kata Zainal.
Selain itu, kebun tersebut juga menjadi sarana bagi siswa dan siswi SMK Pertanian. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pengenalan di bidang teknologi yang terkait dengan sektor swasta dengan menampilkan display teknologi bidang hortikultura dalam rangka upaya perwujudan ketahanan pangan di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu.
Zainal menambahkan, program itu salah satu upaya mengatasi ketergantungan buah dari Jawa dan sekitarnya (ketahanan pangan), juga memberikan alternatif pendapatan bagi masyarakat kelompok tani setempat selain sawit (plasma) dan sarana kelompok tani mempelajari horti farm.
”Ini juga untuk meningkatkan gizi masyarakat melalui konsumsi buah-buahan berkualitas,” tandasnya. (ang/ign)