SAMPIT— Jelang masa pemilhan kepala desa (Pilkades) serentak yang dilaksanakan pada 21 Oktober mendatang di 78 desa, 16 kecamatan di Kotim, situasi politik di desa yang bersangkutan dilaporkan mulai memanas.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kotim Redy Setiawan mengungkapkan, banyak masuk laporan ke pihaknya bahwa kondisi di desa-desa yang akan menggelar mulai meninggi tensinya. Menurutnya hal tersebut biasa terjadi, sebab para calon mencari dukungan dari masyarakat agar mereka mendapat simpatik para pemilih.
”Meski demikian kondisinya, saya berharap agar tetap kondusif. Sebab saat ini masyarakat Kotim sudah lebih pintar dan memahami bagaimana kondisi pelaksanaan Pilkades dan mekanismenya,” ujarnya, Rabu (11/10) kemarin.
Sehingga lanjut Redy, yang awalnya mudah terpengaruh isu-isu negatif, saat ini sudah mulai dapat diredam dan mereka juga sudah mulai memahami aturan yang berlaku dalam pelaksanaan Pilkades ini. Sebab semuanya memang sudah diatur dalam undang-undang.
”Untuk itu saya mengharapkan agar masyarakat tetap selalu menjaga situasi kondusif, serta ikut menjaga ketertiban dan keamanan demi lancarnya pelaksanaan Pilkades di desanya masing-masing,” imbuhnya.
Redy menambahkan, agar pesta demokrasi tingkat desa tersebut berjalan dengan lancar, dan tidak ada kendala yang berarti. panitia dan paratur di desa diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat. Hal itu agar dapat selalu menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan Pilkades nanti. (dc/gus)