PALANGKA RAYA – Mempersiapkan penanganan situasi darurat dan bencana agar mampu memberikan tindakan akurat. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammmadiyah bersama dengan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia , pemerintah dan seluruh masyarakat berkomitemen bersama-sama untuk bertanggungjawab.
“Masyarakat Kalteng sudah semakin waspada dalam bencana. Buktinya di Katingan banjir, komunitas masyarakat sudah dilatih MDMC langsung bergerak dan mampu menggalang dana Rp 35 juta disalurkan kepada masyarakat, artinya program ini berhasil. Tapi tetap harus didukung pemerintah,” ungkap Koordinator Bidang Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan MDMC, Budi Santoso.
Disela-sela pelatihan dan lokakarya Latihan Geladi Ruang, Sabtu (14/10), Budi menerangkan musibah dan bencana alam tahun 2015 lalu menjadi ancaman luar biasa di Kalteng, nasional bahkan internasional. Ternyata di Kalteng dari Sungai Kahayan bisa potensi banjir sehingga masyarakat harus siap dari ancaman jadi bencana.”Nah hal inilah kita lakukan melakukan kesiapan,”ujarnya.
Budi menerangkan kegitan ini merupakan langkah MDMC dan DFAT Australia serta pihak lain agar di Palangka Raya khusunya dan di Kalteng umumnya, ada rumah sakit aman bencana, yakni rumah sakit jadi siaga bencana yang didukung oleh masyarakat dan komunitas.
“Ini berkelanjutan di program ini mendorong pemerintah lokal agar jadi pemicu atau pemetik agar kesiapan dilakukan. Kita melakukan simulasi penagggulangan bencana secara rutin, latihan SDM bencana dengan terpadu bersama pemerintah, termasuk menambah sarana rumah sakit,” ujarnya.
Ia menambahkan di Palangka Raya sudah dua kelurahan menjadi gerbang dalam peningkatan kesiapan tersebut, yakni kelurahan Menteng dan Langkai. Mantapnya dua lurah sudah mengganggarkan untuk program masyarakat antisipasi bencana.
”Biar masyarakat tahu operasi penanganan bencana dan meningkatkan pemahaman tentang SOP, buku petunjuk, serta tugas dan tanggungjawab masing-masing.” pungkasnya.
Smentara itu, Lurah Menteng, Kamala Ratna mengatakan sangat mengapresiasi penuh dan memang sudah menggarkan tentang program kesiapan penanggulangan bencana. Karena di wilayahnya bencana yang paling diwaspadai di Kelurahan Menteng ialah hujan deras yang mengakibatkan genangan air.
Salah satu pemicunya lantaran drainase tidak berjalan dengan baik. Kemudian, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). "Kita berharap masyarakat bisa hidup bersih dan sehat, serta tidak melakukan pembakaran hutan maupun lahan," tutupnya. (daq)