KASONGAN - Musibah banjir di wilayah Selatan diperkirakan membuat pembangunan di sejumlah desa terhambat. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah desa diharapkan selalu berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Katingan.
Anggota DPRD Katingan Eterly menuturkan, sedikitnya dua kecamatan di daerah pemilihannya yang menjadi korban banjir dalam beberapa bulan terakhir, yakni Kamipang dan Tasik Payawan.
"Alasannya karena hampir sepanjang tahun 2017 ini, Katingan bagian hilir terus dilanda banjir. Sehingga ketika pemerintah desa hendak mengerjakan program tersebut, banyak yang terhambat pengerjaannya. diperkirakan banyak program desa yang tidak rampung sampai akhir tahun," ungkapnya, belum lama ini.
dirinya berpesan kepada seluruh kepala desa yang terdampak agar segera mengoordinasikan persoalan tersebut kepada Dinas PMD selaku instansi berwenang. Upaya tersebut dalam rangka memberikan jaminan kepada pemerintah desa dalam mengambil setiap kebijakan.
"Tanya kepada mereka, bagaimana solusi terbaiknya Sehingga tidak menjadi permasalahan di kemudian hari. Terutama saat pertanggungjawaban dana yang sudah dianggarkan, baik yang berasal dari Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD)," katanya.
Jikapun DD atau ADD masih tersisa akibat kendala musibah tersebut, dirinya mengusulkan agar dana tersebut dikembalikan ke Kas daerah. Ini semua untuk mengantisipasi kesalahan," jelasnya.
Imbauan tersebut, ujar Eterly, bukan bermaksud mencampuri pekerjaan eksekutif maupun pemerintah desa. Namun, selaku wakil rakyat dirinya merasa terpanggil untuk memberikan masukkan agar tidak ada pihak yang menjadi korban akibat persoalan tersebut.
Politikus Nasdem inimenuturkan, rata-rata pekerjaan desa yang terhambat banjir contohnya pembangunan jalan atau semenisasi.
"Saya berharap, pekerjaan yang sudah berjalan maupun yang belum sempat dikerjakan di tahun anggaran 2017 ini terhindar dari berbagai masalah," harapnya. (agg/yit)