PANGKALAN BUN – Pemadaman listrik total yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Jumat (20/10), sekitar pukul 13.45 WIB, mengakibatkan usaha warga merugi. Masyarakat meminta kompensasi kepada PLN Rayon Pangkalan Bun sebagai ganti rugi pemadaman.
Ketua Pasar Tembaga Indah, Kelurahan Baru, Muhammad Ihsan, mengatakan, pemadaman listrik mendadak menggangu aktivitas, terutama pedagang ikan keramba. Pedagang ikan keramba, nila dan ikan mas membutuhkan mesin oksigen agar ikan terus bisa bernapas.
”Pemadaman listrik yang tidak beraturan ini membuat ikan-ikan mereka yang disimpan dalam box bermesin oksigen bisa mati,” ujar Ihsan.
Menurut Ihsan, pemadaman total membuat ikan pedagang mati. Mereka terpaksa menurunkan harga jual hingga 30 persen. Namun, pihaknya mengantisipasi mati listrik secara mendadak ini dengan menyiapkan genset untuk keperluan pedagang tersebut.
”Ini tentu sangat merugikan. Cuma masalahnya, kita kan mengeluarkan uang tambahan pembelian solar untuk genset,” katanya.
Ihsan menambahkan, pemadaman juga merugikan pengusaha es batu. Apalagi kebutuhan es di Pasar Tembaga Indah sangat besar. Es batu sangat diperlukan pengusaha penggilingan pentol dan warung makan. Bila listrik padam, pedagang, pengusaha penggilingan, pemilik rumah makan, termasuk pengusaha es, termasuk pihaknya yang mengelola pasar sangat dirugikan.
”Harusnya ini bisa diantisipasi dan harusnya situasi seperti ini tidak berulang. Para pelanggan listrik seharusnya mendapat kompensasi,” tegas Ihsan.
Sementara itu, Manajer PLN Rayon Pangkalan Bun Drie Alsi Laksana mengatakan, pihaknya masih berupaya menelusuri setiap jaringan penyebab pemadaman tersebut. ”Masih diselidiki penyebabnya, ditelusuri dulu jaringannya,” pungkasnya. (jok/ign)