SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Selasa, 31 Oktober 2017 15:29
Tiga Jam Terombang-ambing, Satu Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebagian Sudah Dipulangkan ke Semarang

DIRAWAT: Satu penumpang KM Dharma Kencana II dilarikan ke rumah sakit. (JOKO/RADAR SAMPIT)

KUMAI – Haru menyelimuti Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Senin (30/10) kemarin. KM Kirana I yang merapat sekitar 09.20 WIB menurunkan ratusan penumpang, termasuk 138 orang yang selamat dari tragedi terbakarnya KM Dharma Kencana II di Karimun Jawa, Minggu (29/10) dini hari.

Petaka itu memang tak menelan korban jiwa, tapi jelas membuat panik. Saat itu, hampir seluruh penumpang Dharma Kencana II tak sadar dan masih pulas. Seperti penuturan Anang, dia bersama putranya Yongki terbangun saat suasana sudah gaduh. Pria asal Semarang berusia 50 tahun itu menuruni tangga darurat bersama anaknya dari dek sopir. Yongki bahkan sempat terjatuh.

”Sudah takut, semua sudah menggunakan jaket pelampung, pas turun dari tangga darurat anak saya terjatuh, bilangnya kakinya linu,” ujar Anang, Senin (30/10) saat ditemui di Terminal Penumpang Pelabuhan Panglima Utar, Kumai.

Yongki yang terpincang-pincang berjalan harus mendapatkan perawatan medis setibanya di Kumai. Dia juga trauma berat dan lemas hingga harus diinfus dan diberi oksigen agar bisa pulih.

”Saya sopir fuso, membawa muatan sayur. Dengan adanya kejadian ini saya tetap kembali ke rutinitas sebagai sopir, mau bagaimana lagi sudah pekerjaan. Nunggu anak saya kembali pulih, saya akan balik lagi ke Semarang,” tukasnya.

Korban terparah adalah Bibit Ruslan (59), warga asal Demak. Ia harus dirujuk ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk mendapatkan perawatan medis. Bibit Ruslan menuturkan, saat kejadian pukul 04.30 WIB, ia berada di tangga dekat dek mobil. dia melihat kobaran api yang menjulang. Semua penumpang yang tertidur dibangunkan dan  diinstruksikan naik ke bagian atas kapal dan tetap menggunakan pelampung.

”Saya langsung melompat ke laut dari dek kapal paling atas, sudah tidak tahan lagi karena panas dan penuh asap, kemudian naik ke sekoci yang di dalamnya ada sekitar 20 orang lebih,” ungkap Bibit.

Dia melanjutkan, mereka terombang-ambing di laut lepas menggunakan sekoci. Bibit berada persis di ujung depan sekoci yang penuh dan diprioritaskan untuk perempuan dan anak-anak itu. Dia kemudian terjatuh lagi ke laut setelah dihantam ombak. Ia kembali menyelamatkan diri dengan menaiki perahu nelayan. Tiga jam di sana hingga matahari mulai terbit.

”Suasana (saat kejadian) gelap, semua orang riuh, panik, saya berusaha menyelamatkan diri ke perahu nelayan,” tukasnya.

Ditambahkannya, setelah tiga jam berada di perahu nelayan, datang kapal tongkang membantu menyelamatkan para korban. Ia kembali menceburkan diri ke laut untuk menuju kapal tongkang tersebut. Dia naik melalui kawat sling, sehingga telapak tangannya luka tergores. ”Sampai seumur hidup saya, luka ini akan saya ingat,” imbuhnya.

Dia menyebut, kebakaran itu sangat mencekam. Satu per satu para penumpang perempuan dan anak-anak diutamakan untuk dievakuasi ke sekoci. Mereka sempat terombang-ambing di laut hingga pukul 12.00 WIB hingga akhirnya KM Kirana I datang mengevakuasi mereka.

”Seingat saya dievakuasi saat dzuhur, semua dalam keadaan lemas dan mabuk laut,” katanya.

Secara keseluruhan, penumpang dan kru kapal Dharma Kencana II yang selamat berjumlah 209. Di antaranya 132 penumpang dewasa, 4 penumpang anak-anak, 2 bayi, 31 vendor, dan 40 ABK termasuk kakhoda.

Setelah tiba di Kumai, penumpang turun bergantian. Penumpang Kirana I sebanyak 200 orang diturunkan lebih dulu agar tak bercampur dengan korban kapal Dharma Kencana II. Setelah itu, penumpang kapal yang terbakar diturunkan danlangsung diarahkan ke terminal penumpang untuk didata dan mendapat perawatan medis.

Manajer Usaha PT DLU, Gede Mahartha mengatakan, 73 orang telah dipulangkan ke Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menggunakan dua bus yang berangkat pada pukul 11.30 WIB kemarin. Sedangkan 25 orang berangkat menuju Semarang menggunakan pesawat yang terbang pukul 15.25 WIB kemarin.

”Untuk sisanya 34 orang menginap di hotel sekitar sini (Kumai), karena hari ini (kemarin) tiket pesawat hanya tersisa untuk 25 orang. Mereka akan diberangkatkan besok (hari ini) ke Semarang,” terangnya.

Gede mengatakan, terkait keluhan korban karena barangnya yang tidak terdata dalam manifes dan meminta ganti rugi, pihaknya membutuhkan tiga sampai tujuh hari untuk menyelesaikan.

”Barang bawaan itu tidak masuk dalam manifes, sedangkan barang kendaraan itu sudah terdata semua dan sudah pasti penggantiannya. Itu kebijakan pusat, kami tidak bisa memberikan jaminan kepuasan seratus persen, tapi kami tetap upayakan bertanggungjawab,” tegasnya.

Gede menyampaikan, para korban telah diberikan uang akomodasi, uang saku sebesar Rp 1 juta per orang, tiket pesawat gratis, bus gratis, dan penginapan gratis. Selain itu pihaknya juga menyiapkan segala kebutuhan dasar para korban seperti pakaian, sarung, peralatan mandi, dan kebutuhan anak-anak dan bayi.

Kabid Pelayanan Medis Dinkes Kobar Fachruddin menyampaikan bahwa korban kapal Dharma Kencana II ada 11 orang yang mendapatkan perawatan seperti diinfus dan diberi oksigen. Ada beberapa korban mengalami luka pada bagian telapak tangan. Rata-rata mengeluh mabuk laut, dehidrasi, luka ringan, nyeri pinggang, nyeri lambung, dan ISPA.

”Yang ada yang trauma dan luka kena tali saat mereka turun. Selain itu kondisi penumpang yang lain stabil semua, satu orang dirujuk ke rumah sakit,” pungkasnya.

Bupati Kobar Hj Nurhidayah juga turun langsung mengecek keadaan para korban. Bupati menyampaikan bela sungkawa atas musibah yang terjadi. Musibah ini diharapkan jadi bahan evaluasi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.

”Namanya musibah, bencana tidak bisa kita duga. Terima kasih semua pihak yang menyelamatkan dan segera ditangani oleh instansi terkait,” katanya. ”DLU akan bertanggungjawab baik dari sisi korban dan harta benda,” pungkasnya.

Kemarin, sejumlah pihak turut serta dalam proses penanganan korban kapal terbakar. Seperti 1 SST anggota Kodim 1014/PBN dan Kompi B Yonif 631/ Raider. ”Ini merupakan tugas aparat kewilayahan membantu mengatasi kesulitan korban,” ujar Dandim 1014/PBN Letkol Inf Wisnu Kurniawan. (jok/dwi)


BACA JUGA

Selasa, 01 Juli 2025 11:43

BPBD Kobar Terima Kunjungan Kedutaan Besar Inggris

PANGKALAN BUN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 01 Juli 2025 11:42

Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat Bayar Pajak

PANGKALAN BUN – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kotawaringin Barat…

Selasa, 01 Juli 2025 11:39

DPRD Kobar Minta Eksekutif Optimalkan Pendapatan

PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin…

Senin, 30 Juni 2025 17:35

Bupati Sambangi DPR RI untuk Bahas Bandara Baru

PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj. Nurhidayah bersama…

Senin, 30 Juni 2025 17:34

Pemkab Kobar Susun Standar Pelayanan MPP

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menyelenggarakan Forum…

Senin, 30 Juni 2025 17:31

Komisi A Apresiasi Dinkes Kobar yang Melaksanakan Deteksi Dini Kanker Serviks

PANGKALAN BUN– Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memberikan…

Kamis, 26 Juni 2025 16:57

Satpol PP Kobar Tertibkan PKL dan Patroli Gabungan

PANGKALAN BUN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten…

Kamis, 26 Juni 2025 16:56

Kobar Siapkan Sarpras dan Atlet

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) mulai…

Kamis, 26 Juni 2025 16:51

Komisi A DPRD Kobar Tinjau Langsung Proses Penerimaan Murid Baru

PANGKALAN BUN – Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar)…

Kamis, 26 Juni 2025 16:08

Komisi A DPRD Kobar Tinjau Langsung Proses Penerimaan Murid Baru

PANGKALAN BUN – Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar)…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers