SAMPIT-Menindaklanjuti berbagai persoalan yang berkaitan dengan sengkarut sektor agraria di Kabupaten Kotawaringin Timurj (Kotim), DPRD Kotim bersama dengan Pemkab Kotim , sejumlah camat dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kotim menggelar rapat koordinasi, Jumat (10/11) kemarin. Inti rapat tersebut membahas dan menyikapi Surat Keputusan bersama (SKB) tiga menterti, tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Ketua Komisi I Handoyo J Wibowo dalam rapat tersebut mengatakan, program ini meliputi semua objek pendaftaran tanah yang belum terdaftar, dalam satu wilayah desa/kelurahan. Dijelaskannya, program PTSL dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. Di situ sudah tercantum biaya yang ditetapkan untuk pendaftaran tersebut . Sehingga dasar tarikan tarif harus jelas untuk mengurangi kecurangan dan pungli. Setelah diterbitkan, petugas yang terdaftar bisa menarik biaya sesuai aturan.
"Saat ini banyak kendala dan permasalahan yang terjadi dalam kepengurusan di lapangan, sehingga perlu ditanggulangi. Padahal, biayanya sudah ditetapkan dan tinggal rencana kita ini akan ditindaklanjuti melalui sebuah peraturan bupati,”paparnya.
Dilanjutkan Handoyo, biaya mengikuti program PTSL tersebut yakni sekitar Rp 200 ribu, yang dituangkan dalam SKB tersebut. Program ini pun menurutnya, bertujuan untuk mengakselerasi pemberian kepastian hukum dan perlindungan hukum hak atas tanah. Dengan demikian, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pihaknya mengharapkan, dengan rapat koordinasi bisa dihasilkan sebuah regulasi tingkat daerah untuk menindaklanjuti SKB tiga menteri itu. Dikatakannya, jika memang besaran biaya PTSL Rp 200 ribu itu terlalu kecil, maka perlu disepakati besarannya, mengingat kondisi lapangan untuk mencapai lahan warga tidaklah mudah.
”Makanya perlu adanya rapat koordinasi ini. Karena salah satunya juga, saat ini sangat rawan jadi incaran saber pungli, terutama untuk para lurah kepala desa. Maka dari itu kita sikapi secara cepat, agar tidak terlanjur salah nantinya,”pungkas Handoyo.(ang/gus)